MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Variasi Harga dan Integrasi Pasar Kentang DKI Jakarta
|
Subjek | : |
kentang : harga kentang, integritas pasar, faktor yang mempengaruhi
|
Pengarang | : |
GUSMAN, Muflih Hammam
|
Pembimbing | : |
1. Tatang Widjojoko
2. Bambang Sumanto
|
Prodi | : |
AGRIBISNIS
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
635.21 GUS v
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Fluktuasi harga kentang diharapkan dapat direspon cepat oleh para pelaku
pasar sehingga dapat segera mengambil keputusan yang cepat dan efisien.
Integrasi adalah suatu ukuran yang menunjukan seberapa jauh perbedaan harga
yang terjadi di pasar acuan akan menyebabkan terjadinya perubahan harga pada
pasar pengikutnya. Integrasi pasar akan tercapai jika terdapat informasi pasar yang
sama, memadai, disalurkan dengan cepat ke pasar lain. Adanya pasar yang
terintegrasi tersebut, diharapkan informasi mengenai setiap perubahan harga
kentang di tingkat grosir dapat diikuti oleh perubahan harga di tingkat konsumen
DKI Jakarta.
Penelitan ini bertujuan untuk : 1) mengetahui penyebab harga bervariasi
antar pasar di DKI Jakarta, 2) menganalisis dan mengetahui integrasi pasar
kentang di DKI Jakarta, 3) mengetahui faktor yang mempengaruhi integrasi pasar.
Penelitian dilakukan secara survei di wilayah DKI Jakarta dan ditentukan secara
purposive di PIKJ, Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Tebet Barat, Pasar
Tomang Barat dan Pasar Kelapa Gading. Pengambilan data dilaksanakan pada
bulan November sampai Desember 2019. Penentuan responden dalam penelitian
ini menggunakan sensus. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, analisis
koefisien variasi (KV) dan VECM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) harga kentang di DKI Jakarta
dikatakan berfluktuasi berdasarkan kriteria kemendag. Penyebab harga
berfluktuasi tersebut karena ketidakseimbangan antara kuantitas pasokan dan
kuantitas permintaan yang dibutuhkan konsumen. Jika terjadi kelebihan pasokan
maka harga komoditas akan turun, sebaliknya jika terjadi kekurangan pasokan, (2)
Pasar yang terintegrasi adalah Pasar Induk Kramat Jati dengan Pasar Jatinegara,
Pasar Induk Kramat Jati dengan Pasar Tebet Barat, Pasar Induk Kramat Jati
dengan Pasar Tomang Barat dan Pasar Induk Kramat Jati dengan Pasar Kelapa
Gading secara jangka panjang, (3) penyebab terjadinya integrasi pasar disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu perilaku penyimpanan, keterbatasan informasi pasar,
faktor permintaan dan penawaran tiap pasar.
|
Kembali
|