MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji Perbanyakan Dan Lama Simpan Jamur Patogen Gulma dalam Limbah Cair Tempe dan Limbah Cair Tapioka, serta Aplikasinya pada Babadotan
|
Subjek | : |
|
Pengarang | : |
SALSABILA, Alifia Muthia
|
Pembimbing | : |
1. Loekas Soesanto
2. Abdul Manan
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2022
|
Call Number | : |
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Gulma babadotan merupakan gulma yang tidak diharapkan dan merugikan.
Selama ini pengendalian gulma mengandalkan herbisida sintetik. Penggunaan
herbisida kimia secara terus menerus menimbulkan pengaruh negatif. Oleh karena itu,
pengendalian secara hayati dengan pemanfaatan patogen gulma memberikan sebuah
alternatif. Beberapa bahan organik dapat digunakan sebagai medium alternatif
perbanyakan jamur patogen gulma. Tujuan penelitian yaitu mengetahui medium cair
terbaik untuk perbanyakan jamur patogen gulma, virulensi jamur patogen hasil
perbanyakan, serta lama simpan jamur pada medium.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan di Rumah
Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, mulai bulan Oktober 2021
hingga Januari 2022. Penelitian terdiri atas dua tahap, tahap I perbanyakan jamur
patogen gulma pada medium cair alternatif. Pengujian menggunakan rancangan acak
lengkap faktorial, dengan faktor pertama jenis jamur patogen gulma (Curvularia sp.,
Fusarium sp., Chaetomium sp.) dan faktor kedua jenis medium cair (limbah cair
tempe dan limbah cair tapioka) dengan empat kali ulangan. Penelitian tahap II adalah
uji in vivo pada gulma babadotan, dengan rancangan acak kelompok yang terdiri atas
kontrol, limbar cair tempe + Chaetomium sp., Fusarium sp., atau Curvularia sp., dan
limbah cair tapioka + Chaetomium sp., Fusarium sp., atau Curvularia sp., dengan
empat kali ulangan. Variabel yang diamati yaitu kerapatan konidium jamur patogen,
jumlah koloni, masa inkubasi dan gejala, intensitas penyakit, AUDPC, tinggi
tanaman, jumlah daun, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar, dan
bobot akar kering.
Hasil penelitian menunjukkan medium limbah cair tempe dan limbah cair
tapioka sesuai sebagai medium perbanyakan jamur patogen. Kerapatan konidium
jamur patogen Curvularia sp. sebesar 28,42 % lebih tinggi dibanding Fusarium sp.
dan 99,9 % lebih tinggi dibanding Chaetomium sp. Lama simpan terbaik untuk jamur
patogen yaitu selama 6 minggu. Perlakuan medium limbah cair tempe + Curvularia
sp. merupakan perlakuan terbaik. Kerusakan pada daun gulma babadotan ditunjukkan
berturut-turut dari nilai masa inkubasi 3,33 hsi, nilai intensitas penyakit 88,78 %, dan
nilai AUDPC 713,25 %-hari. Bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar,
dan bobot akar kering tidak berbeda nyata
|
Kembali
|