Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Uji kevirulenan beberapa isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi adal Magelang, Purworejo dan Salatiga setelah disimpan enam tahun pada tanah steril
Subjek : Hama penyakit ; Fungal diseases, jahe, busuk rimpang
Pengarang : SAHIRUN
Pembimbing : 1. Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D., 2. Ruth Feti Rahayuniati, S.P., M.P.
Prodi : ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Tahun : 2010
Call Number : 632.4 SAH u
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Penyakit busuk rimpang jahe merupakan penyakit penting yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi. Penyakit ini belum dapat dikendalikan. Oleh karena itu, dilakukan penyimpanan terhadap isolat jamur Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi untuk pengkajian lebih mendalam. Jamur tersebut sudah disimpan dalam tanah steril selama enam tahun. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui daya tumbuh dan kevirulenan beberapa isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi setelah disimpan selama enam tahun pada medium tanah steril.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian dilaksanakan dari bulan April – Juli 2010. Penelitian in vitro dilakukan dengan menggunakan 23 isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi asal Magelang, Purworejo dan Salatiga. Penelitian in vivo menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan sebanyak 2 isolat dari Purworejo (PKO3 dan PPO1) dan 2 isolat Salatiga (SAO3 dan SAO6) dengan tiga ulangan tanpa kontrol. Peubah dan pengukuran yang diamati berupa pertumbuhan isolat pada medium PDA (Potato Dextrose Agar), masa inkubasi, luas serangan gejala layu Fusarium pada rimpang dan selisih bobot basah rimpang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 23 isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi yang dapat tumbuh yaitu isolat PPO1, PKO3, SAO3, dan SAO6. Isolat yang tumbuh masih virulen dengan masa inkubasi lebih lama yaitu 8-11 hari setelah inokulasi. Empat isolat yang tumbuh masih mempunyai sifat kevirulenan. Isolat yang paling virulen adalah PPO1 dengan nilai serangan pada
rimpang 23,0 mm2, sedangkan nilai serangan terendah diperoleh pada isolat SAO6 sebesar 12,0 mm2. Rerata selisih bobot rimpang tertinggi ditunjukkan oleh isolat PKO3 sebesar 16,700 g dan selisih bobot rimpang terendah ditunjukkan oleh isolat SAO6 sebesar 0,400 g.
Kembali