MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji kemampuan bakteri pelarut fosfat (BPF) dalam melarutkan batuan fosfat alam (BFA) dan pupuk Sp18 pada andisols Pratin dan Gandatapa
|
Subjek | : |
Fertilizers : Soils - BPF
|
Pengarang | : |
SOLEKHAH, Siti
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Hj. Triana Ariati, SU.,
2. Dr. Ir. Ismangil, M. S.
|
Prodi | : |
ILMU TANAH
|
Tahun | : |
2011
|
Call Number | : |
631.812 SOL u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Andisols cukup baik untuk budidaya tanaman sayuran, tetapi penyematan P sangat kuat, sehingga ketersediaan P rendah. Peningkatan ketersediaan P pada Andisols dapat dilakukan dengan penambahan batuan fosfat alam (BFA) dan pupuk superfosfat, seperti SP18. Pemanfaatan BFA sebagai sumber P mempunyai kendala yaitu kelarutannya yang rendah, sebaliknya Pupuk SP18 memiliki kelarutan yang tinggi. Kelarutan BFA dapat ditingkatkan antara lain dengan pemanfaatan bakteri pelarut fosfat (BPF). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan pemberian BFA, Pupuk SP18, dan BPF; sehingga mampu menyediakan P tersedia pada Andisols Pratin dan Gandatapa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan beberapa BPF dalam melarutkan BFA dan pupuk SP18 pada Andisols Pratin dan Gandatapa dilihat dari kandungan P-tersedia, Ca-dd, pH, DHL tanah, dan jumlahkoloni.
Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Perlakuan yang dilakukan adalah gabungan dari sumber P, macam bakteri pelarut fosfat (BPF), dan lokasi pengambilan tanah. Sumber P terdiri atas 2 macam yaitu BFA dan pupuk SP18. Takaran yang diberikan adalah 200 kg P2O5/Ha, yaitu BFA sebesar 0,22 gram/pot dan pupuk SP18 0,19 gram/pot. Macam BPF terdiri atas Tanpa BPF (B0), Pseudomons sp. dari akar tanaman bayam dengan takaran 13,3 ml (B1), Pseudomonas sp. dari akar tanaman jagung dengan takaran 28,2 ml (B2), Agrobakterium sp. dari akar tanaman ketela pohon dengan takaran 18,9 ml (B3). Lokasi pengambilan tanah terdiri dari 2 macam yaitu Andisols Pratin (T1) dan Andisols gandatapa (T2). Dalam penelitian ini terdapat 2 x 4 x 2 = 16 perlakuan. Data dianalisis dengan uji Fisher (uji F). Apabila efek perlakuan berpengaruh nyata, pengujian dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95% (= 5 %).
Penelitian ini menghasilkan: 1) Pada tanah (Andisols Pratin dan Gandatapa) Bakteri pelarut fosfat tidak mampu melarutkan BFA dan pupuk SP18, tetapi terjadi peningkatan kandungan P-tersedia, Ca-dd, pH dan DHL tanah. 2) Bakteri pelarut fosfat tidak berkembang pada media tanah (Andisols Pratin dan Gandatapa), tetapi berkembang pada media pikovkaya padat.
|
Kembali
|