MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji kemampuan Bacillus sp. B46 dan Streptomyces spp. S4 sebagai agens pengendali hayati Ralstonia solanacearum dan Melodogyne incognita
|
Subjek | : |
Pengendalian hayati ; tembakau, lincat, bacillus sp. B46
|
Pengarang | : |
YONANDYA, Alvita Rizki
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Heru Adi Djatmiko, M.P.,
2. Ir. Herminanto, SU., M.Agr.Sc
|
Prodi | : |
ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
632.953
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Penyakit lincat merupakan penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh sinergisme antara Ralstonia solanacearum dan Meloidogyne incognita. Penyakit ini banyak ditemukan pada tanaman tembakau temanggung yang ditanam pada ketinggian 800-1100 m dpl. Upaya pengendalian dapat dilakukan secara hayati, salah satunya dengan menggunakan bakteri antagonis Bacillus sp. B46 dan Streptomyces spp. S4. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji kompatibilitas antar antagonis, (2) menguji daya tahan antagonis, dan (3) menguji kemampuan Bacillus sp. B46 dan Streptomyces spp. S4 sebagai agens pengendali hayati.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Klinik Tanaman Fakultas Pertanian UNSOED pada bulan Juli sampai September 2009. Penelitian dilakukan melalui empat tahap pengujian. Tahap 1 uji kompatibilitas antagonis. Tahap 2 uji daya tahan antagonis meliputi penandaan Bacillus sp. B46 dan Streptomyces spp. S4 menggunakan antibiotik asam nalidisik dan streptomycin sulfat, penghitungan waktu generasi Bacillus sp. B46, Streptomyces spp. S4, Bacillus sp. B46nal dan Streptomyces spp. S4strep, serta uji antagonis dalam formula menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor yang dicoba adalah antagonis yaitu kontrol/tanpa antagonis (A0),
Bacillus sp. B46nal (A1) dan Streptomyces spp. S4strep (A2), serta 4 jenis formula yaitu F1: MTO + talk + CMC 1%, F2: MTO + talk + CMC 1% + mannitol 1%, F3: tanah ultisol + talk + CMC 1%, F4: tanah ultisol + talk + CMC 1% + mannitol 1%. Tahap 3 uji antagonis terhadap R. solanacearum menggunakan Rancangan Dua Variabel Berpasangan sebanyak 16 sampel. Perlakuan yang dicoba yaitu uji antagonis Bacillus sp. B46 terhadap R. solanacearum, dan uji antagonis Streptomyces spp. S4 terhadap R. solanacearum. Tahap 4 uji antagonis terhadap M. Incognita menggunakan RAL dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan pertama yaitu air steril terhadap M. incognita sebagai kontrol, perlakuan kedua yaitu uji antagonis Bacillus sp. B46 terhadap M. incognita, dan perlakuan ketiga yaitu uji Streptomyces spp. S4 terhadap M. incognita. Variabel
yang diamati meliputi populasi antagonis, zona hambatan, mekanisme penghambatan antibiosis, analisis kimia formula, serta jumlah telur nematoda (utuh, menetas, dan terdegradasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus sp. B46 kompatibel terhadap Streptomyces spp. S4, tetapi Streptomyces spp. S4 tidak kompatibel terhadap Bacillus sp. B46. Berdasarkan pengamatan dinamika populasi antagonis dalam formula, Streptomyces spp. S4 memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan Bacillus sp. B46. Begitu pula dengan hasil uji antagonis terhadap R. solanacearum, Streptomyces spp. S4 lebih mampu menghambat pertumbuhan R. solanacearum dengan rerata zona hambat yang terbentuk sebesar 6,35 mm. Sementara itu pada uji antagonis terhadap M. incognita, Bacillus sp. B46 menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mendegradasi dan menghambat penetasan telur nematoda dengan persentase sebesar 80,12 dan 72,64.
|
Kembali
|