MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Skrining Toleransi Genotipe Padi (Oryza sativa L) Terhadap Cekaman Salinitas pada Fase Bibit
|
Subjek | : |
Tanaman padi : Respon pertumbuhan, genotip padi, salinitas
|
Pengarang | : |
SUFFI, Zia Khaidil
|
Pembimbing | : |
1. Haryanto
2. Suprayogi
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2019
|
Call Number | : |
631.615 SUF s
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Padi merupakan bahan pokok sebagian besar bangsa Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat 1,34% per tahun, disisi lain alih fungsi lahan terus bertambah 110.160 ha per tahun. Perluasan produksi pada lahan marjinal perlu dilakukan, salah satunya lahan salin. Indonesia memiliki 13,2 juta ha lahan rawa pasang surut yang berpotensi untuk produksi padi, tetapi terkena dampak salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) tingkat toleransi dari setiap genotipe, 2) respon pertumbuhan dari setiap genotipe dan 3) genotipe yang toleran terhadap salinitas tinggi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Rumah plastik, Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi serta Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, dengan ketinggian tempat 110 meter di atas permukaan laut (mdpl). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi, dengan konsentrasi salinitas sebagai petak utama sebanyak 3 taraf, yaitu 0 dS/m, 6 dS/m, dan 12 dS/m dan 32 genotipe sebagai anak petak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diukur terdiri dari skoring toleransi salinitas, kandungan klorofil, panjang tajuk, panjang akar dan persentase penurunan kandungan klorofil, panjang tajuk, dan panjang akar akibat salinitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 genotipe, diperoleh 14 genotipe yang toleran pada konsentrasi salinitas tertinggi (12dS/m) sedangkan sebagian besar genotipe hanya mampu mentoleransi sampai konsentrasi 6dS/m. Kandungan klorofil mengalami kenaikan hingga konsentrasi salinitas 6 dS/m dan mengalami penurunan pada konsentrasi salinitas 12 dS/m. Empat genotipe memiliki kandungan klorofil tertinggi, yaitu IR 1000634-96-AJY 2-2, Inpari 43, Inpara 4, dan BP 30762C-Ski-33-2. Satu genotipe memiliki panjang tajuk terpanjang yaitu pokali. Delapan genotipe memiliki panjang akar terpanjang, yaitu IR 100634-96-AJY 2-2, IR14T106, IR 91669-16-3-2-2-2, IR 96109-38-1-2-1-AJY 3, BP 30763C-Ski-6-1, IR 96109-12-3-AJY 3-1-AJY 3-CMU 3, BP 30762C-Ski-33-2, BP 30762C-Ski-33-3. Penurunan pada variabel panjang tajuk dan panjang akar terjadi akibat salinitas. Pada konsentrasi salinitas tertinggi (12 dS/m) mengakibatkan penurunan panjang tajuk dan panjang akar terbesar. Kandungan klorofil cenderung terjadi peningkatan sampai konsentrasi 6 dS/m dan mulai terjadi penurunan dengan semakin tingginya konsentrasi salinitas.
|
Kembali
|