MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Penerapan analyticalhirearcghy process dalam pemilihan industri kecil dan menengah (IKM) agroindustri unggulan Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga
|
Subjek | : |
Agroindustri : IKM
|
Pengarang | : |
LARASATI, Rr. Fajarria
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Tri Yanto, M.T.,
2. Ir. H. Sudjiman, M.P
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2011
|
Call Number | : |
338.435 LAR p
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Pemerintah menerapkan kebijakan One Village One Product (OVOP) untuk mempercepat pengembangan dan pemberdayaan UMKM di setiap daerah di Indonesia. OVOP merupakan pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk berkelas global yang unik dan khas dari suatu daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Kabupaten Purbalingga sebagai salah satu ujung tombak dalam implementasi kebijakan OVOP diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah setempat dalam pembuatan pemetaan IKM agroindustri unggulan sebagai upaya awal implementasi kebijakan OVOP. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui IKM-IKM agroindustri yang terdapat di Kecamatan Bojongsari dan (2) Mengetahui IKM agroindustri unggulan di Kecamatan Bojongsari.
Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan (policy research) yaitu pengambilan keputusan pemilihan IKM agoindustri unggulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Bojongsari yang dalam penentuannya dilakukan secara purposive. Tahapan dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut : (1) Penyusunan profil IKM-IKM agroindustri yang ada di Kecamatan Bojongsari (2) Penentuan kriteria dan bobot kriteria dalam pemilihan IKM agroindustri unggulan dan (3) Penentuan IKM agroindustri unggulan di Kecamatan Bojongsari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) IKM-IKM agroindustri yang terdapat di Kecamatan Bojongsari yaitu IKM keripik singkong, sapu, gula merah, roti alusan, gendar, dan anyaman bambu (gedeg). (2) Bobot total IKM agroindustri yang terdapat di Kecamatan Bojongsari yaitu IKM sapu (16,94 %), IKM roti alusan (16,72 %), IKM keripik singkong (16,30 %), IKM gula merah (21,80 %), IKM kerupuk gendar (14,45 %), dan IKM anyaman bambu (gedeg) (14,45 %). (3) IKM agroindustri unggulan di Kecamatan Bojongsari adalah IKM gula merah dengan bobot total sebesar 21,80 %. Penelitian sejenis di daerah atau kecamatan lain dan pemetaannya perlu dilakukan sebagai upaya awal implementasi kebijakan OVOP.
|
Kembali
|