MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Penentuan volume persediaan bahan sapu glagah yang ekonomis di industri rumah tangga Sumber Rayung Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga
|
Subjek | : |
SAPU GLAGAH
|
Pengarang | : |
NEVIASARI, Feriska
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. H. Kusmantoro Edy S., M.S.,
2. Altri Mulyani, S.P., M.Sc.
|
Prodi | : |
Agribisnis
|
Tahun | : |
2013
|
Call Number | : |
338,476 HAS p
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kabupaten Purbalingga merupakan daerah yang menghasilkan industri yang beragam, salah satu produk unggulan di Kabupaten Purbalingga adalah sapu glagah. Bahan baku dari sapu glagah adalah rumput glagah. Bahan baku merupakan faktor utama yang menunjang kelancaran dan efektifitas proses produksi. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan terganggunya kelancaran dalam proses produksi dan kegiatan pemesanan yang dilakukan tentu akan membutuhkan biaya. Oleh karena itu, penentuan volume persediaan bahan baku sangat penting agar kapasitas produksi yang dihasilkan dapat optimal dengan biaya yang minimal. Sumber Rayung perlu menentukan persediaan yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan produksi untuk mencapai tingkat yang ekonomis, karena rumput glagah memiliki masa panen satu tahun sekali yaitu pada bulan Agustus sehingga harganya fluktuatif. Tujuan penelitian adalah menghitung volume pembelian dan biaya pengadaan bahan baku yang ekonomis, menganalisis perbedaan volume pembelian dan biaya persediaan bahan baku yang senyatanya dengan yang ekonomis.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Penelitian dilaksanakan di industri rumah tangga Sumber Rayung yang berlokasi di Desa Karangreja Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja atau purposive dengan pertimbangan bahwa Sumber Rayung merupakan industri rumah tangga sapu glagah dengan kapasitas produksi terbesar di Kabupaten Purbalingga. Metode analisis data yang digunakan adalah perhitungan EOQ, TIC dan uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa volume pembelian dan biaya persediaan bahan baku rata-rata per tahun yang ekonomis berdasarkan perhitungan EOQ adalah 525,04 kilogram dengan frekuensi 6 kali dan biaya sebesar Rp317.909,00. Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume pembelian bahan baku senyatanya dengan perhitungan EOQ, yaitu t hitung (5,87) lebih besar dari t tabel (2,306). Terdapat perbedaan yang signifikan antara biaya persediaan bahan baku yang senyatanya dengan perhitungan EOQ, yaitu t hitung (4,61) lebih dari t tabel (2,306). Hal ini menunjukan bahwa Sumber Rayung belum melakukan penentuan volume pembelian bahan baku yang ekonomis dan belum melakukan penghematan biaya persediaan bahan baku. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan perhitungan persediaan volume bahan baku di Sumber Rayung dapat menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengeluaran biaya yang ekonomis.
|
Kembali
|