Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Penentuan volume persediaan bahan baku pada usaha pengolahan penyulingan minyak tangkai cengkeh di Kedungbanteng Kecamatan Kabupaten Banyumas
Subjek : CENGKEH
Pengarang : SUGANDA, Maria Oktavia
Pembimbing : 1. Irene Kartika Eka Wijayanti, S.P., M.P., 2. Indah Widyarini, S.P., M.Sc.
Prodi : SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
Tahun : 2011
Call Number : 338.476 SUG p
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Industri rumah tanggaHadi Pranoto dan industri rumah tanggaAbdul Hadi
merupakan industri rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan minyak
tangkai cengkeh. Kedua industri rumah tanggatersebut sudah berjalan lebih dari
sepuluh tahun tetapi belum memiliki nama perusahaan, sehingga untuk
memudahkan dalam melakukan pembahasan masing-masing industri rumah
tanggadiberi nama industri rumah tanggaHP danindustri rumah tanggaAH.Minyak
tangkai cengkeh merupakan minyak atsiri hasil penyulingan tangkai cengkeh.
Permasalahan yang timbul dalam perusahaan yaitu tingginya biaya produksi,
terutama biaya bahan baku dan biaya pemesanan diperkirakan menjadi penyebab
berkurangnya keuntungan perusahaan. Masalah yang sering timbul dalam
pembelian bahan baku adalah berapa frekuensi dan jumlah pembelian bahan baku
setiap kali pembelian agar kebutuhan bahan baku tercukupi atau ekonomis.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) menghitungvolume pembelian dan biaya
persediaan bahan baku tangkai cengkeh pada industri rumah tanggaHP dan
industri rumah tanggaAH, (2) menganalisis perbedaan antara volume pembelian
bahan bakutangkai cengkeh aktual dengan volume pembelian menurut
perhitungan ekonomis pada industri rumah tanggaHP dan industri rumah
tanggaAH, (3) menganalisis perbedaan antara biaya persediaan bahan baku
tangkai cengkeh aktual dengan biaya persediaan bahan baku menurut perhitungan
ekonomis pada industri rumah tanggaHP dan industri rumah tanggaAH.

Penelitian dilaksanakan di industri rumah tanggaHP dan industri rumah
tanggaAH, Desa Kutaliman dan Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan
Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder
dengan metode observasi langsung, wawancara dan pencatatan data.

Metode analisis yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ)
dengan model Basic dan Total Inventory Cost (TIC). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) berdasarkan hasil perhitungan,volume pembelian dan
biaya persediaan bahan baku tangkai cengkeh padaindustri rumah tanggaHP dan
industri rumah tanggaAH berbeda,dikarenakan kebutuhan bahan baku dan
kapasitas produski kedua industri rumah tanggaberbeda. Biaya terbesar terdapat
pada biaya bongkar karena biaya dibebankan pada seluruh bahan baku yang
datang, sedangkan biaya pemesanan yang dikeluarkan oleh industri rumah
tanggaHP untuk biaya komunikasi jauh lebih besar dibandingkan dengan industri
rumah tanggaAH, (2) terdapat perbedaan antara volume pembelian bahan
bakuaktual dengan volume pembelian menurut perhitungan ekonomis pada
industri rumah tangga HP dan industri rumah tanggaAH dikarenakan volume
pembelian bahan baku pada kedua industri rumah tanggamasih belum ekonomis.
Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi pembelian bahan baku aktual masih terlalu
besar dibandingkan pembelian bahan baku menurut perhitungan ekonomis, (3)
terdapat perbedaan antara biaya persediaan bahan baku aktual dengan biaya
persediaan menurut perhitungan ekonomis. Biaya persediaan bahan baku
senyatanya lebih besar atau dengan kata lain kedua industri rumah tanggamasih
melakukan pemborosan biaya persediaan.

Kembali