MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Penentuan volume persediaan bahan baku pada usaha pengolahan jambu biji (Psidium guajava L.) di desa Kaliwungu Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara
|
Subjek | : |
Raw material; Guava - JAMBU BIJI
|
Pengarang | : |
ANIROH, Siti
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Hj. Sundari, MP.,
2. Altri Mulyani, SP., M.Sc.
|
Prodi | : |
SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
|
Tahun | : |
2011
|
Call Number | : |
338.476 ANI p
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Unit usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT merupakan salah satu industri rumah tangga yang mengolah jambu biji menjadi sari buah jambu biji. Masalah yang sering timbul dalam pembelian bahan baku adalah berapa frekuensi dan jumlah pembelian bahan baku setiap kali pembelian agar kebutuhan bahan baku ekonomis. Unit usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT perlu memperhatikan dan mengatur persediaan bahan baku agar biaya pengadaan bahan baku lebih ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menghitung volume dan frekuensi pembelian bahan baku yang ekonomis pada unit usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT. (2) Menghitung besarnya biaya pengadaan bahan baku yang ekonomis. (3) Membandingkan volume pembelian bahan baku yang senyatanya dengan volume pembelian bahan baku yang ekonomis setiap kali pesan. (4) Membandingkan biaya pengadaan bahan baku yang senyatanya dengan biaya pengadaan bahan baku menurut perhitungan ekonomis.
Penelitian dilaksanakan di unit usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT Desa Kaliwungu, Mandiraja, Banjarnegara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Rata-rata volume dan frekuensi pembelian bahan baku yang ekonomis pada usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT tahun 2010 sebesar 45,9 kg setiap kali pesan dan 7 kali pembelian per bulan. (2) Rata-rata biaya pengadaan bahan baku yang ekonomis pada usaha pengolahan jambu biji GAPOKTAN KUAT tahun 2010 sebesar Rp 206.446,5 per bulan. (3) Terdapat perbedaan antara volume pembelian bahan baku senyatanya dengan volume pembelian bahan baku ekonomis. Volume pembelian bahan baku senyatanya lebih kecil daripada volume pembelian bahan baku menurut perhitungan ekonomis. (4) Terdapat perbedaan antara biaya pengadaan bahan baku senyatanya dengan biaya pengadaan bahan baku menurut perhitungan ekonomis. Biaya pengadaan bahan baku senyatanya lebih besar daripada biaya pengadaan bahan baku menurut penghitungan ekonomis.
|
Kembali
|