Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Penentuan volume pembelian serat pisang ekonomis pada pengolahan serat pisang di CV Ridaka Kodya Pekalongan Jawa Tengah
Subjek : Manajemen produksi : batang pisang
Pengarang : AGUSTIANA, Nur
Pembimbing : 1. Ir. Hj. Sundari, M.P., 2. Ir. Hj. Pudji Hastuti P., M.P.
Prodi : SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
Tahun : 2010
Call Number : 657.48 AGU p
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Pelepah batang pisang tersusun dari jutaan serat tipis seperti benang yang
disebut serat pisang. Serat pisang tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam
produk yang bernilai guna tinggi, salah satu contohnya serat pisang diolah
menjadi produk kain tenun. CV Ridaka Pekalongan merupakan suatu perusahaan
yang dapat memanfaatkan pelepah batang pisang menjadi serat pisang yang
kemudian diolah berbagai macam produk seperti kain tenun, tirai, placemate,
loper, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui volume
pembelian serat pisang ekonomis setiap kali pesan dan besarnya biaya pengadaan
bahan baku serat pisang ekonomis, (2) Mengetahui apakah terdapat perbedaan
antara volume pembelian serat pisang setiap kali pesan yang senyatanya dengan
volume pembelian serat pisang ekonomis, (3) Mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara biaya pengadaan bahan baku serat pisang yang senyatanya
dengan biaya pengadaan bahan baku serat pisang ekonomis.

Penelitian dilaksanakan pada CV Ridaka di Kodya Pekalongan dengan
metode studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Coefficient of
Variability, analisis Economic Order Quantity, dan uji-t beda dua rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume pembelian serat
pisang setiap kali pesan yang ekonomis periode tahun 2005 sampai 2009 sebesar
26.442,67 gr dengan frekuensi pembelian sebanyak 1,17 kali, sedangkan biaya
pengadaan bahan baku ekonomisnya sebesar Rp760.060,49. Terdapat perbedaan
antara volume pembelian serat pisang setiap kali pesan yang senyatanya dengan
yang ekonomis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya selisih antara volume
pembelian serat pisang senyatanya dengan ekonomis sebesar 121.548,43 gr untuk
periode tahun 2005 sampai 2009. Biaya pengadaan bahan baku yang ekonomis
belum tercapai, hal ini ditunjukkan dengan adanya pemborosan biaya pengadaan
bahan baku sebesar Rp3.854.928,76 untuk peride tahun 2005 sampai 2009.

Kembali