MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis keseimbangan air pada sistem pertanian padi konvensional di Somagede Banyumas
|
Subjek | : |
Irrigation methods
|
Pengarang | : |
PERMATASARI, Annastasia Leony Dyah
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ardiansyah, S.TP., M.Si.,
2. Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D.
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2016
|
Call Number | : |
631.674 PER a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Air merupakan salah satu unsur yang berpengaruh penting pada pertumbuhan tanaman, terutama padi. Air bagi tanaman padi merupakan sumber daya utama, karena hampir keseluruhan proses fisika, kimia dan biologi di dalam tanah dan proses fisiologis tanaman tidak akan dapat berlangsung secara optimal tanpa ketersediaan air yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya pengelolaan dan pemanfaatan air pada pertanian padi yang handal dan komperhensif dengan menganalisis kesetimbangan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menanalisis kesetimbangan air pada tanaman padi dengan menggunakan metode penanaman konvensional serta mengetahui konsumsi dan produktivitas air di lahan sawah konvensional pada satu musim tanam. Analisis kesetimbangan air serta produktivitas air dapat diukur secara eksperimental dengan mengumpulkan data primer meliputi (1) curah hujan, (2) debit aliran irigasi, (3) drainase, (4) evapotranspirasi, (5) perkolasi dan rembesan.
Hasil perhitungan kesetimbangan air pada Petak I selama rentang waktu 100 hari setelah tanam (HST) menunjukkan laju aliran air masuk yang berasal dari saluran irigasi memiliki kesetimbangan laju aliran air keluar dari petakan melalui drainase, perkolasi dan rembesan serta nilai evapotranspirasi potensial (ETc), kesetimbangan air pada petakan juga berkaitan erat dengan nilai simpanan air dalam tanah (Δs). Perubahan nilai penyimpanan air positif tertinggi terdapat pada HST ke 8 sebesar 30 dan perubahan nilai penyimpanan air negatif terendah terdapat pada HST ke 31 sebesar -34. Perubahan nilai positif menunjukkan air input lebih besar dari air output sehingga penyimpanan air tanah mengalami surplus, sedangkan perubahan nilai negatif penyimpanan air tanah menunjukkan air input lebih kecil dari air output sehingga penyimpanan air tanah mengalami defisit.
Hasil perhitungan produktivitas air tanaman yang menunjukkan hasil tertinggi terdapat pada Petak III dengan luas lahan 0,008 hektar yang menghasilkan panen sebesar 118,4 kg dan nilai produktivitas sebesar 2,41 kg/m3 yang artinya setiap pemberian 1 m3 air menghasilkan 2,41 kg gabah dengan pemberian air irigasi total sebanyak 614,68 mm per musim tanam.
|
Kembali
|