MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis keseimbangan air pada lahan padi metode SRI (System of Rice Intensifikasi) di Desa Plasa Kulon Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Intensive cultivation
|
Pengarang | : |
PUTRA, Barkah Ifandi
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ardiansyah, S.TP., M.Si.,
2. Krissandi Wijaya S.TP., M. Agr., Ph.D.
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2016
|
Call Number | : |
631.583 PUT a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kebutuhan
air di sawah. Guna mengantisipasi ketersediaan air yang semakin terbatas, maka
perlu adanya metode atau cara budidaya tanaman padi yang mengarah pada
penghematan konsumsi air. Neraca air merupakan komponen penting untuk
mengetahui ketersediaan dan kebutuhan air selama masa tanam. Namun, neraca
air pada setiap tempat berbeda dilihat dari kondisi iklim dan juga keadaan lahan.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kesetimbangan air pada lahan
padi metode SRI di Desa Piasa Kulon, serta (2) mengetahui konsumsi dan
produktifitas air tanaman selama satu musim di lahan sawah Desa Piasa Kulon
Penelitian ini berlokasi di Desa Piasa Kulon, Kecamatan Somagede,
Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah, dan pengamatan yang dilakukan
selama 4 bulan terhitung sejak Mei – September 2015. Sebanyak 3 petak lahan
yang diteliti dengan luas lahan petak 1 seluas 471,512 m2, petak 2 seluas 708,71
m2 dan petak 3 seluas 69,114 m2. Kondisi iklim daerah penelitian diukur dengan
menggunakkan stasiun cuaca mini Decagon Device, besarnya irigasi dan drainase
diukur menggunakan V-Notch. Perhitungan ETo dihitung menggunakan software
CROPWAT dan dikalikan dengan kc tanaman untuk menghasilkan ETc. Nilai
jumlah perkolasi dan rembesan merupakan nilai residual dari persamaan neraca
air lahan. Perubahan simpanan air (ΔS) dihitung menggunakkan sensor kadar air
yang ditanam pada lahan.
Besarnya nilai input dan output pada neraca air ditentukan melalui analisis
korelasi antara variabel-variabel tersebut dan hasilnya ditampilkan secara grafis.
Irigasi tertinggi yang diberikan mencapai 97,9 mm per hari, 44,58 mm per hari
dan 21,37 mm per hari pada petak 1, 2 dan 3. Drainase tertinggi sebesar 30,09
mm per hari pada petak 1, 102,46 mm per hari pada petak 2 dan 3,02 mm per hari
pada petak 3. Rata-rata evapotranspirasi atau konsumsi air didapatkan antara 5-7,5
mm per hari, serta nilai jumlah perkolasi dan rembesan tertinggi mencapai 61,93
mm per hari dengan batas nilai perkolasi sebesar 4,8 mm per hari. Produktivitas
air tanaman pada petak 1 sebesar 0,20 kg per m3 air, petak 2 sebesar 2,52 kg per
m3 air dan petak 3 sebesar 0,85 kg per m3 air.
|
Kembali
|