MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis kelayakan usahatani nilam (Pogostemon cablin Benth) di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Usahatani : Nilam
|
Pengarang | : |
ARIFIN, Zaenal
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Suyono, MS.,
2. Ir. Ari Purwaningsih, M.Si
|
Prodi | : |
AGRIBISNIS (aj)
|
Tahun | : |
2011
|
Call Number | : |
658.931 ARI a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas merupakan sentra usahatani (budidaya) tanaman nilam sebagai bahan dasar minyak atsiri. Untuk mengetahui kelayakan usahatani nilam, maka dilakukan penelitian dengan tujuan: 1). Mengetahui biaya dan pendapatan usahatani nilam, 2). Menganalisis kelayakan usahatani nilam ditinjau dari aspek finansial, dan 3). Menentukan pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan agar usahatani nilam mencapai titik impas
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dari tanggal 5 Oktober sampai dengan 10 Desember 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan metode penentuan sampel menggunakan metode simple random sampling. Untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan usahatani nilam digunakan analisis biaya usahatani, untuk menentukan kelayakan usaha digunakan analisis R/C ratio (Revenue Cost Ratio), dan untuk mengetahui titik impasnya digunakan analisis BEP (Brek Event Point).
Hasil analisis menunjukkan bahwa 1). Biaya rata-rata yang dikeluarkan pada usahatani nilam sebesar Rp 2.197.102,09 dan pendapatan rata-rata usahatani nilam di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas sebesar Rp 1.358.27830 per musim tanam per hektar 2). Hasil perhitungan R/C diperoleh nilai 1,28, dengan demikian, usahatani nilam di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas layak untuk dilanjutkan, karena menguntungkan, dan 3). Hasil perhitungan BEP usahatani nilam atas dasar rupiah sebesar Rp 1.147.403,04 per hektar dan berdasarkan volume produksi sebanyak 968.01 kg per hektar. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disarankan: 1) Usahatani nilam tetap dipertahankan sebagai tambahan pendapatan keluarga. Petani menanam nilam bibit unggul dengan kadar minyak atsiri yang tinggi sehingga dapat meningkatkan harga jual produksinya. 2) Peningkatan pendapatan petani dapat diupayakan dengan memperluas lahan garapan dengan harga yang rendah (melakukan kemitraan dengan pihak perhutani dengan cara sewa).
|
Kembali
|