MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis kelayakan usaha budidaya ikan mas di waduk Cirata Kabupaten Cianjur dengan pola pembiayaan sistem ijon dan sistem kredit Bank
|
Subjek | : |
Usahatani, Budidaya Ikan, Waduk Cirata, Sistem Ijon, Bank
|
Pengarang | : |
MUSLIM, Ahmad
|
Pembimbing | : |
1) Dr. Ir. Anny Hartati,S.U.
2) Dr. Ir. Kusmantoro Edy S., M.S.
|
Prodi | : |
AGRONOMI PASCASARJANA UNSOED
|
Tahun | : |
2013
|
Call Number | : |
639.215.2 MUS a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Tesis
|
|
Abstrak :
Usaha budidaya ikan mas dengan sistem KJA (Keramba Jaring Apung) di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur dijalankan dengan pola pembiayaan sistem ijon dan sistem kredit bank. Kedua pola pembiayaan yang digunakan memiliki beberapa kelemahan sehingga mempengaruhi kelayakan usaha budidaya yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan sensitivitas usaha budidaya pada kedua pola pembiayaan tersebut.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan teknik pengambilan sampel acak dan berstrata secara proporsional (proportionate stratified random sampling) pada sistem ijon dan sensus pada sistem kredit bank. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap 49 responden pada sistem ijon dan 7 responden pada sistem kredit bank. Kelayakan usaha pada kedua pola pembiayaan dilakukan dengan analisis kelayakan usaha yang dilanjutkan dengan analisis sensitivitas. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan menghitung beberapa parameter kelayakan, yaitu net present value (NPV), payback period (PBP), internal rate of return (IRR) dan net benefit cost ratio (NBCR). Analisis sensitivitas pada penelitian dilakukan dengan cara mengubah nilai biaya operasional dan penerimaan dengan nilai pengganti (switching value).
Hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan mas di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur pada kedua pola pembiayaan masih layak dilakukan dengan kriteria: (1) NPV sebesar Rp 30.716.376,00 pada sistem ijon dan Rp 34.286.901,00 pada sistem kredit bank, (2) NBCR sebesar 2,35 pada sistem ijon dan 2,49 pada sistem kredit bank, (3) IRR sebesar 55,74 persen pada sistem ijon dan 59,59 persen pada sistem kredit bank, serta (4) PBP selama 4,16 tahun pada sistem ijon dan 4,01 tahun pada sistem kredit bank. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha budidaya yang dilakukan sensitif jika terjadi peningkatan biaya operasional yang diikuti dengan penurunan penerimaan masing-masing sebesar 5,20 persen pada sistem ijon dan 6,80 persen pada sistem kredit bank.
|
Kembali
|