MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis kelayakan pendirian usaha laru alami di Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Natural Laru : Laru alami, Bahan pengawetan, Analisis usaha
|
Pengarang | : |
RAHAYU, Eni
|
Pembimbing | : |
1. Suyono
2. Djeimy K.
|
Prodi | : |
SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
338.471 817 6 RAH a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Laru alami adalah campuran dari kapur, tatal nangka, dan kulit manggis. Laru alami digunakan sebagai bahan pengawet untuk menghambat aktivitas mikroba dan memperthankan pH di dalam nira. Saat ini belum ada produsen laru alami di Kabupaten Banyumas. Penelitian tentang kelayakan usaha dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha laru alami ditinjau dari aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek pasar dan pemasaran, dan aspek finansial.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling terhadap pemilik usaha laru alami dan petugas dari Disperindagkop Kabupaten Banyumas, serta secara sensus terhadap 22 perajin gula kelapa di Dusun Curug, Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap dan 2 orang perajin gula kelapa di Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan April hingga Oktober 2014. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif meliputi trend linear, perhitungan NPV, IRR, PI, PBP dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Lokasi produksi laru alami berada di Dusun Tambaksari Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Proses produksi dilakukan secara semi mekanis yang menggunakan mesin giling (penepung) dengan kapasitas produksi 75 kg laru alami per hari. 2) Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur garis dengan jumlah tenaga kerja 7 orang dan manajemen penggajian mengacu pada UMK Banyumas sebesar Rp1.000.000,00 serta upah untuk tenaga penggiling dan penepung sebesar Rp30.000,00 per hari. 3) Pendirian usaha laru alami memiliki peluang cukup besar berdasarkan proyeksi kebutuhan laru alami di Kabupaten Banyumas tahun 2009 – 2018 meningkat sebesar 3,64 persen. Laru alami memiliki harga jual Rp3.250,00 per bungkus di tingkat produsen dan didistribusikan kepada perajin gula kelapa melalui kelompok perajin gula kelapa. 4) Usaha laru alami layak pada kondisi normal, jumlah penjualan turun 5%, biaya tenaga kerja naik 10%, biaya bahan bakar naik 24%, dan investasi naik 25%, sedangkan kondisi jumlah penjualan turun 15%, usaha laru alami tidak layak dilaksanakan.
|
Kembali
|