Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis Kelayakan Finansial Pengolahan Serat Sabut Kelapa Berkaret (Sebutret) di PKBM An-nur, Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Subjek : Serat sabut kelapa : Kajian finansial, serat sabut kelap berkaret, agro industri
Pengarang : WAHYUNINGSIH, Laela Fitriani
Pembimbing : 1. Hidayah Dwiyanti 2. Djeimy Kusnaman
Prodi : AGRIBISNIS
Tahun : 2019
Call Number : 634.616 WAH k
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
menjadi kegiatan produktif melalui proses modernisasi pertanian. Usaha Kecil Menengah PKBM An-nur merupakan suatu industri pengolahan serat sabut kelapa berkaret (sebutret). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) besarnya biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usaha pengolahan sebutret. 2) kelayakan usaha pengolahan sebutret. 3) sensitivitas saat terjadi perubahan biaya bahan baku, harga produk, dan biaya tenaga kerja. Penelitian ini dilaksanakan di PKBM An-nur di Desa Tambaksari Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap pada tanggal 26 Maret 2019 sampai 26 April 2019. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis biaya dan pendapatan, analisis R/C, analisis Break Even Point (BEP), dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan usaha pengolahan sebutret di PKBM An-nur merupakan kegiatan usaha yang dilakukan sejak tahun 2007. Sebutret dijual ke pedagang besar dan konsumen yang datang langsung ke tempat produksi. Produksi sebutret yang dihasilkan PKBM An-nur rata-rata 150 unit/bulan. Analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan per bulan menunjukkan bahwa rata-rata biaya sebesar Rp 18.092.891, penerimaan sebesar Rp 25.500.000 dan pendapatan sebesar Rp 7.407.109. Industri sebutret di PKBM An-nur layak dikembangkan karena nilai R/C sebesar 1,40. BEP produksi sebesar 80 unit dengan penerimaan sebesar Rp 13.485.518 dan BEP harga sebesar Rp 120.619. Analisis sensitivitas menunjukkan usaha pengolahan sabut kelapa berkaret mengalami kerugian pada asumsi bahan baku naik 117%, harga jual turun 30%, dan upah tenaga kerja naik 556%.
Kata kunci : kajian finansial, serat sabut kelapa berkaret, agroindustri.
Kembali