MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha permen jahe di industri Indo Nada Kabupaten Cirebon
|
Subjek | : |
Food production : Biaya produksi, Permen jahe
|
Pengarang | : |
FIRMANSYAH, Fauzi
|
Pembimbing | : |
1. Adwi Herry K.En
2. Tatang Widjojoko
|
Prodi | : |
Agribisnis
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
338.439 1 FIR a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Industri “Indo Nada” merupakan perusahaan berskala kecil yang bergerak di bidang industri makanan dengan produk yang dihasilkan berupa permen jahe. Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk berkelanjutan maka industri perlu memperhitungkan secara terperinci aspek-aspek finansial dalam usaha, seperti biaya produksi, penerimaan dan keuntungan dalam usahanya. Perhitungan mengenai aspek-aspek finansial tersebut sangat menentukan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha sangat diperlukan sebagai sebuah peningkatan melalui usaha-usaha pengembangan yang dilakukan oleh industri, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar biaya, penerimaan, dan pendapatan serta kelayakan usaha yang diperoleh dalam usaha permen jahe di industri “Indo Nada”, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dalam usaha permen jahe, dan merumuskan strategi pengembangan usaha permen jahe di industri “Indo Nada”.
Penelitian ini dilaksanakan di industri “Indo Nada” Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon pada bulan April-Mei 2015. Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya dan pendapatan, R/C ratio, matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal-Eksternal (IE), dan matriks Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi total rata-rata per bulan April sebesar Rp125.469.370,00 dengan penerimaan rata-rata sebesar Rp154.400.000,00 sehingga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp28.930.630,00 per bulan dan nilai R/C usaha industri “Indo Nada” yaitu 1,23 atau lebih besar dari 1 sehingga usaha sudah menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Total nilai skor pada matriks IFE adalah 2,514, nilai skor EFE adalah 2,391, maka posisi industri pada matriks IE ada pada kuadran V strategi yang dapat diterapkan adalah jaga dan pertahankan. Alternatif strategi matriks SWOT adalah 1) mempertahankan jaringan yang sudah ada dan menambah jumlah distributor untuk pengembangan pasar, 2) menciptakan diversifikasi produk, 3) menjalin kerjasama baik dengan pemerintah maupun mitra usaha lain untuk mendukung pengembangan modal dan kemampuan manajerial pengusaha 4) memperkuat dan mempertahankan daerah pasar yang sudah ada, 5) melakukan perencanaan produksi dan efisiensi biaya.
|
Kembali
|