MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Eksplorasi dan Aplikasi Bakteri Endofit Akar Padi Untuk
Pengendalian Penyakit Hawar Daun dan Peningkatan Pertumbuhan Padi.
|
Subjek | : |
Budidaya tanaman padi : padi, bakteri endofit, hawar daun
|
Pengarang | : |
ISWANTI, Cici
|
Pembimbing | : |
1. Nur Prihatiningsih
2. G.H. Sumartono
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
632.4 ISW e
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau yang sering dikenal dengan
penyakit kresek merupakan salah satu penyakit penting yang dapat menurunkan
produksi tanaman padi. Penyebab penyakit hawar daun adalah bakteri
Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Salah satu cara pengendalian yang dapat
dilakukan yaitu dengan pemanfaatan agensia hayati bakteri endofit. Bakteri endofit
merupakan jenis bakteri yang dapat hidup dan berasosiasi dengan jaringan tanaman
tanpa menimbulkan suatu gejala penyakit pada tanaman tersebut. Bakteri endofit
sebagai agens biokontrol memiliki kelebihan dibandingkan agen biokontrol
lainnya. Keberadaannya dalam jaringan tanaman, membuat bakteri endofit
mempunyai kemampuan bertahan terhadap tekanan biotik dan abiotik. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri endofit dari akar padi di beberapa daerah
meliputi Karangwangkal, Sumbang, Rawalo, dan Somagede. Selain itu, diharapkan
dengan penelitian ini dapat diketahui bakteri endofit yang efektif untuk
mengendalikan penyakit hawar daun pada tanaman padi serta pengaruhnya pada
pertumbuhan tanaman padi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan November 2019
di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap
yaitu eksplorasi bakteri endofit dari empat lahan, secara in-vitro di Laboratorium
Perlindungan Tanaman dan in-planta di rumah plastik Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap pada uji in-vitro dan Rancangan Acak Kelompok pada
uji in-planta dengan Sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas
kontrol dan delapan bakteri endofit. Variabel yang diamati meliputi zona bening,
mekanisme antagonis, masa inkubasi, intensitas penyakit, AUDPC, tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah rumpun, kehijauan daun, panjang akar, volume akar, bobot
segar akar, bobot segar tajuk, bobot segar tanaman, bobot kering akar, bobot kering
tajuk, dan bobot kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit yang telah diisolasi
dari akar padi dari daerah Karangwangkal, Sumbang, Rawalo, dan Somagede
diperoleh 8 isolat meliputi B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, dan B8. Penyebab penyakit
hawar daun pada tanaman padi teridentifikasi Xanthomonas oryzae pv. oryzae.
Berdasarkan hasil uji in-vitro, bakteri endofit isolat B3 asal Karangwangkal
memiliki tingkat penghambatan paling besar yaitu dengan membentuk zona
hambatan sebesar 10,3 mm dengan mekanisme penghambatan bakteriostatis. Hasil
uji in-planta menunjukkan bahwa bakteri endofit isolat B3 dapat menunda masa
inkubasi paling lama dan memiliki tingkat intensitas penyakit serta nilai AUDPC
paling rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Perlakuan isolat
bakteri endofit B3 asal Karangwangkal dan B5 asal Sumbang secara in-planta dapat
meningkatkan tinggi tanaman, kehijauan daun, jumlah rumpun, dan jumlah daun.
Kata kunci : bakteri endofit, hawar daun, padi, Xanthomonas oryzae pv. oryzae
|
Kembali
|