Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis Kelayakan Usaha Keripik Tempe Studi Kasus di UKM “Sawangan No.1” Purwokerto
Subjek :
Pengarang : ULAYYA, Randah Zharifah
Pembimbing : 1. Agus Sutanto 2. Dindy Darmawati
Prodi : AGRIBISNIS
Tahun : 2023
Call Number :
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Indonesia banyak terdapat industri pengolahan hasil petanian, salah satunya
adalah industri pengolahan tempe menjadi keripik tempe. Keripik tempe terbuat
dari tempe tipis yang digoreng kering seperti kerupuk, teksturnya kering dan
renyah. Keripik tempe merupakan makanan ringan yang banyak disukai kalangan
masyarakat. Keripik tempe ini merupakan oleh-oleh khas dari daerah Purwokerto.
Selain itu keripik tempe biasanya dijadikan cemilan dan sesajian acara. Salah satu
industri keripik tempe di Purwokerto adalah UKM “Sawangan No.1” yang telah
berdiri sejak tahun 1991. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya biaya,
penerimaan, dan keuntungan dari usaha keripik tempe “Sawangan No.1”,
mengetahui kelayakan usaha dari usaha keripik tempe “Sawangan No.1”. Pemilihan
lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) karena tempat tersebut telah
berdiri lebih dari 20 tahun. Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 28 Desember
2022 – 10 Januari 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi
kasus. Analisis data yang digunakan yaitu analisis biaya, penerimaan, keuntungan,
analisis RC Ratio, dan analisis Breek Even Point. Hasil penelitian yang di peroleh
yaitu total biaya yang dikeluarkan UKM keripik tempe “Sawangan No.1” selama
bulan November 2022 yaitu sebesar Rp45.776.274,00. Sementara penerimaan yang
didapatkan UKM “Sawangan No.1” sebesar Rp57.899.000,00. Sehingga
keuntungan yang diperoleh UKM “Sawangan No.1” selama bulan November 2022
yaitu Sebesar Rp10.122.726,00. nilai RC Ratio yang dihasilkan sebesar 1,21 yang
berarti lebih dari satu menunjukan usaha tersebut layak untuk dilanjutkan atau
diteruskan. Hasil analisis BEP keripik tempe kemasan isi 12 menunjukkan jumlah
produksi keripik tempe sebanyak 1.691 kemasan lebih besar dari nilai BEP Produk
(kemasan) sebesar 1.589 kemasan, harga jual sebesar Rp18.000,00 lebih besar dari
nilai BEP Harga (Rp) sebesar Rp17.192,00, penerimaan yang diperoleh sebesar
Rp30.438.000,00 lebih besar dari BEP Penerimaan sebesar Rp28.598.058,00.

Kata kunci: keripik tempe, kelayakan usaha, Sawangan No.1.
Kembali