Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi tujuh varietas kedelai pada lima tingkat naungan dengan menggunakan metode analisis AMMI. Varietas kedelai yang diuji adalah Tanggamus, Pangrango, Sinabung, Wilis, Ijen, Lokon, dan Malabar. Tingkat intensitas naungan yang digunakan adalah tanpa naungan (N0), 15% (N1), 30% (N2), 45% (N3), dan 60% (N4). Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Data yang dikumpulkan adalah pertumbuhan tanaman (jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang), komponen hasil (jumlah polong isi), dan hasil biji. Data hasil biji dianalisis menggunakan metode AMMI (Additive Main Effects and Multiplicative Interaction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap varietas memiliki adaptasi yang berbeda terhadap tingkat naungan. Berdasarkan grafik biplot interaksi AMMI-1 diketahui bahwa varietas Ijen lebih sesuai dikembangkan pada lingkungan tanpa naungan, Sinabung dan Wilis lebih sesuai pada lingkungan dengan naungan ringan (15%), Malabar lebih sesuai pada naungan sedang (45%), dan Lokon sesuai pada naungan berat (60%). Varietas Pangranggo sangat adaptif, dapat dikembangkan pada berbagai tingkat naungan, mulai ringan hingga berat.
Adaptability of Soybean Varieties to Shading. The aim of this research was to identify adaptability of 7 soybean varieties under five levels of shading. The soybean varieties tested were Tanggamus, Pangrango, Sinabung, Willis, Ijen, Lokon, and Malabar, while the five shading treatments were: no shading (N0), 15%-15% (N1), 30%-15% (N2), 45%-15% (N3), and 60%-15% (N4). The trial in each shading environment was arranged in a randomized block design with three replications. The data collected were growth variables (leaf numbers, plant heights, and stem diameters), number of filled pods, and seed yields. Data of the seed yields were analyzed using the Additive Main Effects and Multiplicative Interaction (AMMI) analysis method. Results showed that adaptability of soybean varieties to different levels of shading varied. Based on the interaction Ammi-1 biplot graph, variety Ijen was not suitable to be grown under shading environment. Varieties Sinabung and Wilis were more suitable for low level of shading environment (15%); Malabar was more suitable for moderate level of shading (45%), and Lokon was more suitable for planting under shading (60%) condition. Variety Pangrango was considered as adaptive to all levels of shading environments.