Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Judul : Potensi jamur entomopatogen nomuraea rileyi (Farlow) samson untuk pengendalian helicoverpa armigera hubner pada kapas
Subjek : Entomopatogen, pengendalian hama
Pengarang : IGAA. Indrayani
Sumber : Perspektif (Review Penelitian Tanaman Industri
Volume : 10
No : 1
Perpustakaan : pertanian
Abstrak : Keberadaan entomopatogen secara alami berperan penting dalam mengafur populasi serangga hama. jamur N. rileyi yang diisolasi dari larva H. armigera pada tanaman jagung dan kapas merupakan jamur entomopatogen potensial terhadap lebih dari 10 spesies hama Lepidoptera di dunia. Salah satunya adalah H. armigera yang ditemukan terinfeksi N. riteyi pada pertanaman jagung di sekitar Malang dan kapas di Lamongan Jawa Timur. Hasil observasi lapang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah larva H. armigera terinfeksi N. rileyi di lapang setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa epizootik N. rileyi berkembang pesat pada populasi inangnya tersebut. Untuk mengetahui potensi N. rileyi sebagai faktor mortalitas H. armigera, maka perlu dilakukan serangkaian pengujian yang dimulai dari isolasi, pemurnian, uji karakter biologi terutama laju pertumbuhan dan produksi konidia, serta uji virulensi terhadap hama sasaran. N. rileyi diisolasi dari larva H. armigera yang terinfeksi, kemudian dimurnikan dan diperbanyak pada media Sabouraud Maltosa Agar + ekstrak yeast (SMAY). Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan potensi N. rileyi sebagai agen hayati dalam pengendalian larva penggerek buah kapas H. armigera. Diperoleh dua strain N. rileyi yang diisolasi dari larva H. armigera, yaitu MA 01 (Malang) dan LG 02 (Lamongan). Hasil uji laju pertumbuhan menunjukkan bahwa kedua strain berkecambah lebih cepat pada media SMAY dibanding pada media SMAy+ekstrak beras (SMAYB), yaitu berturut-turut sekitar 1,25-1,27 mm/hr (SMAY) dan 0,99-1,07 mm/hr (SMAYB). Strain LG 02 memproduksi konidia lebih banyak (3,9 x 10⁹ konidia/ml) dibanding MA 01 (1,7 x 10⁹ konidia/ml) pada media SMAY. Hasil uji virulensi terhadap larva
H. armigera instar II menunjukkan strain LG 02 lebih virulen dibanding strain MA 01 dengan mortalitas berturut-turut 76 dan 64% pada konsentrasi 10⁹ konidia/ml. LC₅₀ pada LG 02 dan MA 01 berturut-turut adalah 5,2 x 10⁶ dan 7,2 x 10⁶ konidia/ml dengan LT₅₀ keduanya berkisar antara 5,9-8,4 hari. Namun demikian masih diperlukan beberapa penelifian lanjutan untuk mengetahui potensinya dalam pengendalian H. armigera, antara lain: uji virulensi terhadap berbagai serangga inang uji kesesuaian dengan teknik pengendalian hama yang lain, serta pengujian untuk mendapatkan teknik perbanyakan yang efektif dan efisien.