Agricultural activities contribute to the gases change in the air affecting adverse weather change, but on the other hand, it also cause the air reduction provides a profitable bioenergl. To learn these circumstances it is necessary to analyze the source and sink mainly CH4 and CO2. the scale of the analysis carried out within the wider administrative area so the results can be considered a basic policy. The results of analysis in East Java showed that CH4 emissions from rice fields since 2000 to 2010 has increased from 2,310,728 to 3,157,010 tons. At the same time, the rice field was able to reduce 5I,902,504 tons and 70,916,580 tons CO2. The complexity of human activities and other gases in the air expect to result in weather changes which is indicated by rainfall increasing during the last decade.
Kegiatan pertanian menyokong gas-gas di udara akibatnya mempengaruhi perubahan cuaca yang merugikan, namun disisi lain juga mereduksi gas-gas di udara sehingga menyediakan bioenergi yang menguntungkan. Untuk mempelajari keadaan tersebut maka perlu dianalisis besarnya sumber dan rosot terutama CH4 dan CO2. Agar hasilnya dapat dipertimbangkan menjadi dasar kebijakan maka skala analisa dilakukan dalam wilayah administrasi yang lebih luas. Hasil analisis di wilayah Provinsi Jawa Timur
menunjukkan bahwa emisi CH4 dari sawah yang ditanami padi sejak tahun 2000 hingga 2010 mengalamai peningkatan dari 2.310.728 ton menjadi 3.157.010 ton. Pada saat yang sama, lahan sawah tersebut mampu mereduksi CO2 sebanyak 5I.942.504 ton dan 70.916.580 ton. Kompleksitas kegiatan manusia dan gas-gas yang lain di udara diduga mengakibatkan perubahan cuaca yang ditunjukkan peningkatan curah hujan, suhu, kecepatan angin dan debu selama satu decade terakhir.