Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Uji toleransi sembilan genotip kedelai terhadap cekaman salinitas
Subjek : Soybean ; Droughts - Salinithy
Pengarang : HIDAYAT, Ibnu
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Ponendi Hidayat, MP., 2. Siti Nurchasanah, S.P., M.Si.
Prodi : PEMULIAAN TANAMAN
Tahun : 2011
Call Number : 633.34 HID u
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman yang penting bagi masyarakat Indonesia. Namun kebutuhan kedelai yang sangat besar belum mampu dipenuhi oleh produksi nasional. Salah satu usaha peningkatan produksi kedelai adalah dengan perluasan lahan pertanian, termasuk ke lahan marginal, misalnya di lahan salin. Saat ini sudah ada galur-galur hasil persilangan kedelai Sondoro dengan Lokon, yang memiliki biji besar, umur genjah dan potensi hasil tinggi. Namun belum diketahui respon serta toleransi galur-galur tersebut terhadap salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman salinitas terhadap perkecambahan kedelai, mengetahui genotip yang memiliki toleransi dan kerentanan terhadap cekaman salinitas berdasarkan perkecambahan yang dicobakan.
Percobaan dilakukan di screen house Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian UNSOED, Desa Karang Wangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan Split Plot Design, dengan rancangan dasar RAK, dengan 3 kali ulangan. Perlakuan salinitas sebagai main plot, dan genotip kedelai sebagai subplot. Konsentrasi salinitas yang dicobakan adalah 0 mM, 80 mM, 90 mM, dan 100 mM. Genotip yang digunakan yaitu, kedelai varietas Sindoro, Wilis, dan Burangrang, serta galur-galur hasil persilangan kedelai Sindoro dengan Lokon, yaitu L/S B7 G1,L/S B7 G2, L/S B7 G3, L/S B7 G5, L/S B7 G6 dan L/S B7 G7. Variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman, panjang akar, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, bobot basah akar, dan root-shoot ratio. Data dianalisis dengan uji F, kemudian dilanjutkan dengan Uji Rentang Ganda Duncan atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata antar genotip dalam seluruh variabel yang diamati. Cekaman salinitas meningkatkan bobot basah akar dan root-shoot ratio. Root-shoot ratio meningkat dengan adanya perlakuan cekaman salinitas, namun nilainya menurun dengan adanya peningkatan konsentrasi salinitas. Interaksi antara genotip dengan salinitas, mempengaruhi variabel panjang akar, bobot basah tajuk, dan bobot basah akar. Galur L/S B7 G2, L/S B7 G5 dan L/S B7 G7 tergolong tanaman yang toleran terhadap cekaman salinitas.
Kembali