MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji pupuk organik cair azzola dan biopestisida berbasis bacillus subtilis B1 terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis
|
Subjek | : |
Pupuk organik : Jagung manis, Bacillus subtilis B1
|
Pengarang | : |
SEFTYANIS, , Kiki
|
Pembimbing | : |
1. Supartoto
2. Heru Adi Djatmiko
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2019
|
Call Number | : |
632.953 SEF u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Jagung manis (Zea mays saccharata) memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa dan umur produksinya lebih singkat (genjah). Produksi jagung manis di Indonesia masih terbilang rendah, petani masih menggunakan budidaya secara konvensional. Salah satu pendekatan yang dilakukan yaitu dengan pemberian bahan organik seperti Azolla, Azolla mampu menambat N2 dari udara. Alternatif lain dalam peningkatan produksi jagung manis yaitu dengan biopestisida. Salah satunya Bacillus sp. selain sebagai agens pengendali hayati, bakteri ini juga dapat digunakan sebagai PGPR. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair Azolla terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis, (2) mengetahui pengaruh pemberian biopestisida berbasis B. subtilis B1 terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis, dan (3) mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair Azolla yang ditambahkan dengan biopestisida berbasis B. subtilis B1 terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis.
Penelitian dilaksanakan di lahan exfarm Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dari bulan Desember 2018 sampai bulan Maret 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu N,P,K (P0), N,P,K+POC Azolla (P1), N,P,K+B. subtilis B1 (P2), N,P,K+POC Azolla+B. subtilis B1 (P3) dengan 6 ulangan. Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, laju pertumbuhan tanaman, kandungan klorofil, saat keluar bunga/pembungaan, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot kering akar, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, jumlah baris per tongkol, dan bobot biji per tongkol. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, apabila terdapat pengaruh nyata maka diuji lanjut dengan BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian POC Azolla menghasilkan kandungan klorofil dan luas daun lebih tinggi masing-masing sebesar 21% dan 32%, serta bobot tongkol tanpa kelobot dan bobot biji per tongkol lebih rendah masing-masing sebesar 14% dan 11% dibanding pemberian N,P,K saja. Pemberian B. subtilis B1 menghasilkan kandungan klorofil lebih tinggi sebesar 17%, serta laju pertumbuhan tanaman, bobot kering tanaman, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot dan bobot biji per tongkol lebih rendah masing-masing sebesar 45%, 20%, 11%, 13%, dan 13% dibanding pemberian N,P,K saja. Pemberian POC Azolla+B. subtilis B1 menghasilkan luas daun, tinggi tanaman, bobot segar tanaman dan bobot kering akar lebih tinggi masing-masing sebesar 54%, 22%, 13%, dan 24% serta tidak berpengaruh pada hasil jagung manis dibanding pemberian N,P,K saja.
|
Kembali
|