Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Uji performasi rapit quality detector (Prototiype II) untuk pengukuran kualitas buah pepaya California
Subjek : PEPAYA
Pengarang : DANARKO, Herdika Tri
Pembimbing : 1. Ir. Agus Margiwiyatno, MS., PhD., 2. Riana Listanti, S.TP., M.Sc.
Prodi : TEKNIK PERTANIAN
Tahun : 2014
Call Number : 338,518 DAN u
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Kemajuan dalam pengembangan alat dan mesin untuk evaluasi mutu
berbasis sifat optik belum dapat dinikmati oleh petani di negara berkembang
(termasuk indonesia), karena keterbatasan finansial untuk dapat memilikinya.
Dalam upaya memperoleh solusi terhadap permasalahan tersebut perlu diciptakan
teknologi pendeteksi mutu buah dengan menggunakan komponen dengan harga
yang terjangkau dan tersedia di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
karakteristik luaran sensor LDR terhadap indikator mutu buah (kekerasan, total
padatan terlarut, warna) dan membuat persamaan matematis hubungan luaran
sensor LDR terhadap indikator mutu buah.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2013. Penelitian ini
menggunakan metode non destruktif dan destruktif dengan tiga perlakuan awal
yaitu utuh, impact, pressure. Variabel yang dimati dalam penelitian ini meliputi
respon sensor, kekerasan, total padatan terlarut, warna dan uji organoleptik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa alat Rapid Quality Detector (Prototype
II) dapat merespon perubahan kematangan buah pepaya California terhadap
indikator mutu buah. Hubungan respon sensor dengan kekerasan didapatkan
persamaan yaitu perlakuan utuh yu = 124,27x2 – 7,7065x + 18,15 dengan R² =
0,3651, perlakuan impact yi = 8620,4x2 – 2279,9x -170,1 dengan R² = 0,942, dan
perlakuan pressure yp = 8158,5x2 – 2208,6x + 166,71 dengan R² = 0,9958.
Sehingga respon sensor berpengaruh terhadap kekerasan buah pepaya. Hubungan
respon sensor dengan total padatan terlarut didapatkan persamaan yaitu perlakuan
utuh yu = 191,93x2 – 51,945x + 3,8829 dengan R² = 0,1062, perlakuan impact yi =
-2439,1x2 + 646,42x – 41,685 dengan R² = 0,887, dan perlakuan pressure yp = -
2714,4x2 + 735,55x – 47,818 dengan nilai R² = 0,9908. Sehingga respon sensor
berpengaruh terhadap total padatan terlarut buah pepaya. Hubungan perubahan
warna terhadap respon sensor didapatkan persamaan yaitu perlakuan utuh yL =
1823,9x2 – 528,18x + 92,068 dengan R2 = 0,7147, ya = 4865,8x2 – 1395x + 94,79
dengan nilai R² = 0,9672, dan yb = 5869,9x2 – 1602,6x + 144,76 dengan R² =
0,8989. Perlakuan Impact yL = -8279,7x2 + 2268,1x – 95,602 dengan R2 = 0,4736,
ya = -11828x2 + 3158,2x – 209,65 dengan R² = 0,5183, dan yb = -13007x2 +
3578,5x – 200,39 dengan R² = 0,546. Perlakuan Pressure yL = -5295,3x2 +
1493,5x – 46,898 dengan R2 = 0,5862, ya = -3640,2x2 – 1007,2x – 70,628 dengan
R² = 0,0528, dan yb = -10311x2 + 2806,3x – 146,99 dengan R² = 0,6747. Sehingga
respon sensor berpengaruh terhadap perubahan parameter warna buah pepaya.
Ambang batas penerimaan konsumen adalah pada nilai OD sebesar 0,165013.
Kembali