MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji performasi ketel uap super heated pada proses pemasakan bubur kedelai untuk industri tahu
|
Subjek | : |
Kedelai, tahu, ketel uap
|
Pengarang | : |
SHOUFISTIKA, Qorry Aina
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Agus Margiwiyatno MS., Ph.D.,
2. Rifah Ediati, S.TP., MP.
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2009
|
Call Number | : |
664.26 SHO u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Tahu banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Industri tahu tidak
banyak mengalami perkembangan dalam proses pengolahan kecuali pada proses
pemasakan. Proses pemasakan bubur kedelai dalam penelitian ini menggunakan
ketel uap super heated. Pada prakteknya sering terjadi beberapa looses energy
pada proses pemasakan bubur kedelai menggunakan ketel uap super heated. Salah
satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi kehilangan energi adalah dengan
mengatur besar energi panas yang dihasilkan tungku pembakaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui performansi ketel uap, besarnya energi panas yang
hilang selama proses pemasakan, dan efisiensi pemakaian energi terhadap
besarnya bahan bakar yang diberikan.
Penelitian ini dilakukan di UKM Tahu di Desa Sokaraja Tengah, kecamatan
sokaraja, Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey
pada proses pemasakan bubur kedelai dengan menggunakan ketel uap super
heated. Variabel pengukuran dalam penelitian iti yaitu; 1.) perubahan suhu bubur
kedelai yang dimasak,2.) suhu dinding ketel, 3.)suhu lingkungan, 4.)berat bahan
bakar dan 5.) berat bubur kedelai, serta variabel hitung meliputi; 1.) laju
perpindahan panas, 2.) steam yang dihasilkan, 3.)kalor yang dihasilkan oleh
tungku dan 4.) kalor yang dibutuhkan untuk memasak bubur kedelai, 5.) kadar air,
6.) kehilangan panas, 7.) efisiensi sistem, dan 8.) kelembaban relatif. Pengukuran
dilakukan setiap hari selama 7 hari pada saat proses pemasakan bubur kedelai
berlangsung. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan persamaan pindah
panas, sehingga diperoleh nilai perpindahan panas untuk mengetahui besarnya
kehilangan panas dan juga efisiensi sistem.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya input energi atau nilai
kalor dari bahan bakar (Qk) tiap harinya adalah 1106744.25 kJ, sedangkan energi
yang digunakan dalam memasak bubur kedelai atau kalor yang dibutuhkan (Qb) tiap
harinya adalah sebesar 148012,128 kJ. Panas yang hilang karena gas asap yaitu
sebesar 17343,274 kJ, karena radiasi sebesar 74,533 kJ dan kerana abu sebesar
527,357 kJ. Efisiensi total sistem kinerja ketel uap super heated pada proses
pemasakan bubur kedelai terhadap besarnya bahan bakar yang diberikan adalah
sebesar 13,286%.
|
Kembali
|