MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji Perfomansi Tungku Berbahan Bakar Serbuk Kayu Pinus Pada Produksi Gula Cetak (Studi Kasus di Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas)
|
Subjek | : |
`Petani Nira : Gula, tungku, serbuk kayu pinus
|
Pengarang | : |
AMEINIYAH, Fajri Asti
|
Pembimbing | : |
1. Masrukhi,
2. Abdul Mukhlis R
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
664.143.5 AME u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Konsumi energi nasional mencapai 1,23 miliar barrels oil equivalent (BOE)
pada 2017. Berdasarkan data Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), dari jumlah tersebut sebanyak 382.95 juta BOE atau hampir sepertiga
konsumsi energi untuk rumah tangga.
Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas merupakan
desa yang rata-rata mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani nira
(gula). Warga biasanya membuat industri skala rumah tangga yang memproduksi
gula cetak dan gula semut, serta masih menggunakan tungku berbahan bakar
biomassa. Penggunaan bahan bakar biomassa karena murah dan memanfaatkan
limbah kayu yang ada. Penelitian ini mengkaji performansi tungku tradisional
berbahan bakar serbuk kayu pinus. Tujuan penelitian yaitu: (1) Mengetahui
performansi tungku tradisional yang digunakan dalam produksi gula cetak, (2)
mengetahui kebutuhan energi yang digunakan pada produksi gula cetak
menggunakan tungku tradisional, (3) mengetahui nilai efisiensi tungku tradisional
pada produksi gula cetak. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2019.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata efisiensi tungku tradisional
berbahan bakar serbuk kayu pinus ialah 16,91% dan mampu menghasilkan panas
dengan rata-rata efisiensi sistem tersedia sebesar 16,60%. Kebutuhan energi rata-
rata yang digunakan untuk produksi gula cetak ialah 136.295,86 kJ, dan rata-rata
laju konsumsi bahan bakar ialah 14,35 kg/jam. Nilai efisiensi tungku dipengaruhi
oleh massa nira yang dimasak, kondisi mula-mula tungku, suhu lingkungan dan
kestabilan kondisi api pada saat pemasakan.
|
Kembali
|