Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Uji kombinasi pemberian beberapa konsentrasi IAA dan IBA dengan teknik perendaman pada stek batang melati gambir (Jasminum officinale L)
Subjek : MELATI
Pengarang : HIDAYATULLAH, Syarif
Pembimbing : 1. Ir. Agus Sarjito, M.Sc., 2. Ir. G.H. Sumartono, MS, M.Si.
Prodi : AGROTEKNOLOGI
Tahun : 2013
Call Number : 581.192 7 RAF s
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Melati gambir (Jasminum officinale L.) adalah salah satu jenis melati yang
dikembangkan di Indonesia. Pemanfaatan bunga melati gambir di Indonesia sampai
saat ini untuk pewangi teh. Pembibitan melati umumnya dilakukan secara vegetatif,
yakni dengan stek batang atau cabang, perundukan (layering), dan cangkok.
Kendala dari perbanyakan melalui stek pucuk adalah sulitnya membentuk akar. Zat
pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk perakaran adalah auksin. Pemberian
zat pengatur tumbuh yang berasal dari luar tanaman pada stek bertujuan untuk
merangsang pembentukan akar dan tunas. Kombinasi pemberian berbagai jenis
auksin perlu dilakukan untuk mempercepat terbentuknya tunas dan akar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi konsentrasi IAA dan IBA yang paling
tepat digunakan dalam perbanyakan tanaman melati gambir melalui stek batang.

Penelitian dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto, Kelurahan Karawangkal, Kecamatan Purwokerto
Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dengan ketinggian tempat 110 m dpl.
Media tanam menggunakan campuran dari tanah inseptisol, pasir, dan pupuk
kandang (1:1:1). Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Nopember 2012
sampai dengan Februari 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 16 perlakuan dan 3 kali
ulangan. Percobaan terdiri dari 2 faktor, yaitu konsentrasi IAA dan konsentrasi
IBA. Faktor yang dicoba antara lain konsentrasi IAA (A), terdiri atas A0 =
konsentrasi 0 ppm, A1 = konsentrasi 100 ppm, A2 = konsentrasi 200 ppm, dan A3
= konsentrasi 300 ppm, sedangkan konsentrasi IBA (B), terdiri atas B0 =
konsentrasi 0 ppm, B1 = konsentrasi 100 ppm, B2 = konsentrasi 200 ppm, dan B3 =
konsentrasi 300 ppm. Variabel yang diamati yaitu, waktu keluar tunas (hari),
jumlah tunas yang tumbuh (buah), panjang tunas (cm), jumlah daun (helai), bobot
kering tunas (g), jumlah akar (buah), panjang akar (cm), bobot kering akar (g), dan
volume akar (ml). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F, apabila terdapat
perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan DMRT dengan taraf 5 % dan
untuk mengetahui taraf perlakuan yang maksimal dilakukan analisis regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). perlakuan tingkat konsentrasi IAA
memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap penurunan variabel pertumbuhan
stek melati gambir yaitu jumlah daun, bobot kering tunas, dan jumlah akar, 2).
perlakuan tingkat konsentrasi IBA tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
variabel pertumbuhan tunas maupun akar stek melati gambir, dan 3). terdapat
interaksi yang sangat nyata terhadap jumlah daun yaitu pada IAA 0 ppm + IBA 300
ppm (98.44 helai), serta interaksi nyata terhadap bobot kering tunas yaitu pada IAA
0 ppm + IBA 300 ppm (0.45 g) dan jumlah akar yaitu pada IAA 0 ppm + IBA 300
ppm (13.78 buah).
Kembali