MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji keefektifan beberapa agensia hayati terhadap penyakit pembuluh kayu (Oncobasidium theobromae Talbot & Keane) [ada bibit tanaman kakao (Theobroma cacao L.)
|
Subjek | : |
Cocoa : Penyakit pembuluh kayu, Kakao
|
Pengarang | : |
AMINUDIN, Azhar
|
Pembimbing | : |
1. Loekas Soesanto
2. Kartini
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
632.952 AMI u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan nasional dan berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Indonesia tercatat sebagai negara produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading (Ivory Coast) dan Ghana. Upaya dalam memenuhi kebutuhan kakao di pasar dunia terdapat beberapa kendala. Salah satu kendala tersebut adalah adanya penyakit pembuluh kayu atau vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh jamur patogen Oncobasidium theobromae. Perkembangan penyakit VSD sudah semakin meluas, dan menjadi masalah besar di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan beberapa agensia hayati (Pseudomonas fluorescens P60, Trichoderma sp. isolat jahe, dan Trichoderma sp. isolat bawang merah) dalam mengendalikan penyakit pembuluh kayu yang disebabkan patogen O. theobromae pada bibit tanaman kakao.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai Oktober 2014, di Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, dengan dua rancangan percobaan, yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam percobaan in vitro dan Rancangan Acak Kelompok (RBD) di dalam percobaan in planta. Faktor-faktor yang diuji dalam kedua percobaan tersebut adalah Trichoderma sp. isolat jahe, Trichoderma sp. isolat bawang merah, P. fluorescens P60, fungisida berbahan aktif mankozeb, dan kontrol. Kedua percobaan diulang 7 kali dengan dua sampel pada masing-masing faktor. Variabel yang diamati adalah daya hambat, masa inkubasi, intensitas penyakit, jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah akar, panjang akar, bobot akar segar dan bobot akar kering.
Hasil penelitian menunjukkan pada percobaan in vitro, P. fluorescens P60 adalah agensia hayati yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan patogen O. theobromae, dengan zona hambat tertinggi sebesar 64,1% dibandingkan dengan agensia hayati lainnya, atau 20,42% dibandingkan dengan fungisida. Trichoderma sp. isolat bawang merah adalah agensia hayati yang paling efektif dalam percobaan in planta dengan penurunan intensitas penyakit sebesar 56,8% yang tidak berbeda nyata dengan P. fluorescens P60 dengan keefektifan 41,1% dibandingkan dengan kontrol. P. fluorescens P60 mampu meningkatkan tinggi tanaman, dan kandungan senyawa fenol pada bibit tanaman kakao.
|
Kembali
|