MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Uji aplikasi metabolit sekunder dua isolat Trichoderma harzianum secara tunggal dan gabungan terhadap penyakit busuk buah kakao
|
Subjek | : |
Aplikasi metabolit : Penyakit busuk buah, Kakao, Trichoderma harzianum
|
Pengarang | : |
AMINAH, Siti
|
Pembimbing | : |
1. Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph,D.,
2. Dr. Ir. Rostaman, M.Si.
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2017
|
Call Number | : |
632.950.254 AMI u
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki banyak manfaat dan berperan penting di Indonesia. Salah satu penyakit yang berpengaruh dalam kehilangan hasil kakao adalah penyakit busuk buah, yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Pemanfaatan metabolit sekunder dari Trichoderma harzianum merupakan salah satu cara pengendalian yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh metabolit sekunder dua isolat T. harzianum isolat Jahe dan Bawang merah secara tunggal maupun gabungannya, dalam menekan penyakit busuk buah kakao, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan serta kandungan senyawa fenol pada tanaman kakao.
Penelitian dilaksanakan di Perkebunan kakao rakyat di Desa Gambiran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, mulai Oktober 2016 sampai Desember 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, terdiri atas kontrol, metabolit sekunder T. harzianum isolat Jahe, metabolit sekunder isolat Bawang merah, metabolit sekunder gabungan isolat Jahe + Bawang merah, dan fungisida sintetik (bahan aktif: mankozeb). Variabel Pengamatan meliputi intensitas penyakit, bunga kuncup, bunga mekar, bunga jadi buah, buah sakit, buah sehat dan analisis senyawa fenol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder T. harzianum mampu menekan intensitas penyakit busuk buah kakao yaitu pada isolat Jahe, isolat Bawang merah, dan isolat gabungan Jahe + Bawang merah masing-masing sebesar 67,95 %; 62,18 %; dan 52,55 %. Perlakuan metabolit sekunder isolat Jahe memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah bunga kuncup, jumlah bunga mekar, jumlah bunga jadi buah dan jumlah buah sehat masing-masing sebesar 44,25 %; 52,40 %; 51,43 %; dan 35,14 %; serta mampu menurunkan jumlah buah sakit sebesar 98,71 %. Perlakuan metabolit sekunder mampu meningkatkan kandungan senyawa fenol (saponin, tanin, glikosida) pada tanaman kakao
|
Kembali
|