Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Uji aktifitas anti bakateri ekstrak buah kecombrang ( Nicolaia speciosa horan ): pengaruh jenis,bagian buah dan konsentrasi ekstrak buah kecombrang
Subjek : Anti bakteri : KECOMBRAN
Pengarang : SETYANI, Tutik
Pembimbing : 1. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si., 2. Prof. Dr. Ir. Herastuti SR. M.S.
Prodi : TEKNIK PERTANIAN
Tahun : 2011
Call Number : 664.07 SET u
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang banyak dimanfaatkan di bidang pangan dan obat-obatan. Kecombrang mengandung senyawa aktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut dapat diekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai dan berpotensi digunakan sebagai agensia antibakteri. Bagian tanaman yang berbeda kemungkinan memiliki kandungan dan aktivitas senyawa antibakteri berbeda. Aktivitas antibakteri bunga, daun dan batang kecombrang telah diteliti, tetapi belum dikaji bagian buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis buah dan bagian buah kecombrang yang paling efektif sebagai antibakteri, pengaruh konsentrasi ekstrak buah kecombrang terhadap aktivitas antibakteri dan kombinasi ketiganya terhadap sifat antibakteri ekstrak buah kecombrang.
Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 kombinasi perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor yang dikaji yaitu jenis buah (J), buah warna merah tua (J1) dan buah merah muda (J2); bagian buah kecombrang (B), bagian biji buah (B1) dan bagian kulit buah (B2); konsentrasi ekstrak (C, b/v), 10% (C1), 30% (C2) dan 50% (C3). Variabel yang diamati adalah aktivitas antibakteri ekstrak terhadap bakteri Gram positif (Bacillus cereus) dan Gram negatif (Escherichia coli) serta perhitungan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan J2B2C3 (buah warna merah muda; bagian kulit; konsentrasi 50%) memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada B. cereus dan E. coli dengan diameter zona hambat masing-masing sebesar 13,453 mm dan 11,727 mm. Nilai MIC untuk B. cereus dan E. coli masing-masing 5,747% dan 5,396%.

Kembali