MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Tingkat penerimaan pelumas bio food grade grease berbahan dasar minyak sawit di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara
|
Subjek | : |
Palm oil : Minyak sawit, Pelumas grease
|
Pengarang | : |
WIJIONO, Azam
|
Pembimbing | : |
1. Tri Yanto
2. Sujiman
|
Prodi | : |
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
|
Tahun | : |
2016
|
Call Number | : |
665.574 WIJ t
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kelapa sawit merupakan salah satu andalan komoditi pertanian Indonesia yang pertumbuhannya sangat cepat dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Pelumas bio food grade grease merupakan salah satu inovasi produk hilir industri kelapa sawit. Pelumas merupakan bagian yang cukup penting dalam industri. Pelumas yang sudah beredar dipasaran sebagian besar berbahan dasar dari minyak sintetis dan minyak mineral yang berbahaya bagi kesehatan jika terjadi kontak dengan produk yang dihasilkan. ISO 22000 merupakan standar internasional yang berisi tentang keamanan pangan. Penggunaan alat dan bahan yang food grade merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan ISO 22000 bagi industri makanan dan minuman. Bio food grade grease merupakan pelumas yang terdiri atas minyak dasar alami yang dicampur dengan zat aditif lain yang tidak bersifat toksik dan ramah lingkungan, sehingga aman dalam penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui tingkat penerimaan penggunaan bio food grade grease terhadap kinerja mesin, 2) Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap karakteristik bio food grade grease, 3) Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap jenis pelumas grease, 4) Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap kemasan bio food grade grease, 5) Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap harga yang ditawarkan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara selama 5 bulan mulai bulan Juni 2015 sampai dengan Oktober 2015. Objek penelitian ini adalah pengguna bio food grade grease (sebagai responden) yang ditemui disetiap pasar di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan, responden ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan responden yang ditentukan secara sengaja sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki. Responden yang dikehendaki yaitu hanya pengguna yang memiliki mesin-mesin pengolahan pangan yang berpotensi menggunakan pelumas untuk melumasi mesinnya. Setiap responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap pelumas grease yang biasa mereka gunakan dan dibandingkan dengan pelumas bio food grade grease. Adapun jumlah responden yang diambil pada penelitian ini adalah 30 orang (Sugiharto, 2001).
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Bio food grade grease dapat diterima konsumen dalam hal kinerja pelumas dari segi perlindungan korosi (4,76), kestabilan panas (4,7), keausan mesin (4,63). 2) Bio food grade grease dapat diterima konsumen dalam hal karakteristik pelumas dari segi daya lekat (4,7), kelunakan (4,56), kenyamanan ditangan (5,13), kemudahan dalam penggunaan (5). 3) Bio food grade grease dapat diterima konsumen (5,43) dan memiliki kecenderungan lebih disukai dibandingkan dengan grease komersil (4,43). 4) Kemasan yang digunakan pada bio food grade grease dapat diterima konsumen dari segi ukuran wadah (5,27), label (5,26), jenis wadah (5,16). 5) Konsumen dapat menerima harga yang ditawarkan terhadap bio food grade grease.
|
Kembali
|