MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Tingkat penerimaan dokumen sistem penjaminan mutu di industri kecil menengah gula kelapa kristal desa Bojong Kabupaten Purbalingga
|
Subjek | : |
Quality control : Gula kelapa, Penjaminan mutu
|
Pengarang | : |
APRIANTI, Gustira Endah
|
Pembimbing | : |
1. Tri Yanto
2. Sujiman
|
Prodi | : |
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
|
Tahun | : |
2016
|
Call Number | : |
658.56 APR t
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Industri Kecil Menengah (IKM) Sari Bumi merupakan salah satu IKM gula kelapa yang berada di Desa Bojong, Purbalingga. IKM Sari Bumi memproduksi gula kelapa kristal. Persaingan industri saat ini semakin ketat dan dibutuhkan strategi yang tepat agar industri dapat bertahan di pasar bebas. Oleh karena itu, IKM Sari Bumi perlu didukung oleh adanya sistem penjaminan mutu (SPM) yang baik, konsisten dan berkelanjutan, sehingga diharapkan IKM Sari Bumi dapat menghasilkan produk gula kristal dengan mutu terbaik, serta mampu berkembang dan bersaing di pasar bebas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Tingkat persetujuan terhadap dokumen prosedur mutu, 2) Persepsi tingkat kepentingan isi dokumen prosedur mutu, 3) Mengetahui tingkat persetujuan terhadap dokumen instruksi kerja, dan 4) Persepsi tingkat kepentingan isi dokumen instruksi kerja.
Penelitian dilakukan dengan metode kaji tindak. Penelitian diawali dengan pembagian dokumen SPM yang terdiri dari dokumen prosedur mutu dan instruksi kerja, yang dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai sistem penjaminan mutu dan SNI oleh pakar atau ahli. Kemudian dilakukan pula pendampingan sesuai dengan isi dokumen SPM. Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan kaji tindak sosialisasi dan pendampingan SPM. Responden pada penelitian ini merupakan anggota IKM Sari Bumi yang berjumlah 40 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis uji T.
Hasil penelitian menunjukkan kegiatan kaji tindak meningkatkan tingkat persetujuan terhadap dokumen prosedur mutu proses manajemen dari agak setuju (5,2) menjadi setuju (6,3), sedangkan kontrol proses dan Standard Operating Procedure (SOP) tetap sama yaitu setuju (6,0-6,4); Kegiatan kaji tindak meningkatkan persepsi tingkat kepentingan dokumen prosedur mutu diantaranya proses manajemen dari agak penting (5,1) menjadi penting (6,2), SOP sanitasi dari penting (6,1) menjadi sangat penting (6,6), sedangkan kontrol proses dan SOP lainnya tetap sama yaitu penting (6,0-6,4); Tingkat persetujuan dokumen instruksi kerja baik pada awal kaji tindak dan akhir kaji tindak tetap sama yaitu setuju (6,0- 6,4); Kegiatan kaji tindak dapat meningkatkan persepsi tingkat kepentingan dokumen instruksi kerja penggunaan utilitas dan proses produksi dari penting (5,9) menjadi sangat penting (6,5), sedangkan instruksi kerja pembuangan air buangan tetap sama yaitu penting (6,0-6,4).
|
Kembali
|