MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Sapflow pada Tanaman Dikotil menggunakan Thermal Dissipation Probes (TDP)”
|
Subjek | : |
|
Pengarang | : |
PRAKOSO, Maesto Budi
|
Pembimbing | : |
1. Afik Hardanto
2. Asna Mustofa
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2021
|
Call Number | : |
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Transpirasi merupakan suatu proses penting yang dilakukan oleh setiap tanaman. Transpirasi memungkinkan tanaman untuk dapat terus hidup dan berkembang biak. Transpirasi tanaman juga dapat berguna untuk mendapatkan informasi terkait kebutuhan air tanaman Dalam transpirasi tanaman, terdapat sapflow atau laju air dalam tanaman. Sapflow yang terdapat pada setiap tanaman berbeda, karena tanaman memiliki karakteristiknya masing-masing. Untuk mengetahui sapflow pada tanaman, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pengukuran langsung dengan menggunakan sensor Thermal Dissipation Probes (TDP). Sensor ini digunakan karena bentuknya yang sederhana sehingga mudah direplikasi. Parameter kalibrasinya yang tidak bergantung pada spesies tertentu, membuat sensor ini dapat dikalibrasi pada tanaman tertentu yang belum pernah dikalibrasi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangbangun alat sebagai media kalibrasi dan mendapatkan parameter baru persamaan Granier pada sensor TDP (Thermal Dissipation Probes) menggunakan kalibrasi Gravimetrika pada tanaman Kakao (Theobroma cacao L.), Kelor (Moringa oliefera L.), dan Kopi (Coffea canephora).
Penelitian ini dilaksanakan di area Laboratorium Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman pada bulan Maret hingga April 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Variabel yang diamati yaitu delta tegangan sensor antara heater probe dengan reference probes (mV), berat air yang tertampung (timbangan digital), waktu pengamatan, dan sapwood area menggunakan rancangbangun alat kalibrasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah menggunakan metode analisis statistika dengan mensortir data timbangan digital dan data sensor yang disesuaikan dengan beda potensial dari heater probe dan references probe (mV) per satuan waktu (15 menit). Untuk mendapatkan berat gravimetrika, data hasil sortiran akan dikalikan dengan sapwood area. Pada persamaan Granier terdapat K atau heat dissipation index, untuk mencari nilai K tersebut maka delta suhu per satuan waktu akan dihitung dengan delta suhu maksimal. Nilai K dan berat gravimetrika akan dihubungkan menggunakan grafik persamaan fungsi yang sama atau Power function terhadap persamaan asli Granier untuk mendapatkan persamaan dengan parameter baru dan koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian menunjukan untuk sampel tanaman kakao mendapatkan parameter a dan b yang baru berturut-turut adalah 4,2383 dan 1,1922 (R2adj = 0,98; p<=0,00001). Pada sampel tanaman kelor a dan b berturut-turut adalah 7,5696 dan 0,8512 (R2adj = 0,98; p<=0,00001). Dan sampel tanaman kopi memiliki nilai a = 3,4547 dan b = 0,7992 (R2adj = 0,95; p<=0,00001). Parameter baru dari masing-masing tanaman berbeda, hal ini menunjukan bahwa perlu adanya kalibrasi sensor TDP terhadap spesies tanaman. Dengan nilai koefisien determinasi (R2) di atas 0,95 maka parameter baru memiliki prediksi pengukuran mendekati dengan parameter asli Granier.
|
Kembali
|