MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Tanggap fisiologi dan hasil tanaman kedelai varietas mitani pada berbagai taraf pemberian pupuk P dan K
|
Subjek | : |
KEDELAI
|
Pengarang | : |
ROMADHON, Gilang
|
Pembimbing | : |
1. Ir. H. Marsandi K., M.S.,
2. Khavid Faozi, SP., MP.
|
Prodi | : |
AGRONOMI
|
Tahun | : |
2012
|
Call Number | : |
631,84 ROM t
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kedelai merupakan salah satu bahan pangan olahan yang siap dikonsumsi
oleh masyarakat dan merupakan salah satu komoditi pangan utama yang
diperlukan sebagai pangan murah dan bergizi, pakan ternak serta bahan baku
industri. Produksi kedelai di Indonesia hanya sebesar 908.111 ton pada tahun
2010, sehingga kebutuhan kedelai belum dapat terpenuhi mengingat besarnya
konsumsi kedelai nasional yang mencapai 2,3 juta ton. Upaya untuk
meningkatkan produksi kedelai salah satunya yaitu melalui pemberian pupuk dan
pemilihan bibit unggul. Misalnya saja penggunaan pupuk P dan K yaitu SP20 dan
KCl dan juga penggunaan varietas yang dihasilkan melalui teknik mutasi genetik.
Penelitian bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakter fisiologi tanaman
kedelai varietas Mitani pada berbagai taraf pemberian pupuk P dan K, 2)
Mengetahui potensi hasil tanaman kedelai varietas Mitani pada berbagai taraf
pemberian pupuk P dan K, 3) Mengetahui dosis pupuk P dan K yang optimal pada
tanaman kedelai varietas Mitani.
Penelitian ini telah dilakukan selama bulan Juni sampai Agustus 2011 di
lahan sawah Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas dengan
ketinggian 420 meter di atas permukaan laut (dpl). Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba adalah 3 taraf
dosis pupuk P serta 3 taraf dosis pupuk K. Faktor pertama adalah 3 taraf dosis
pupuk P yaitu 90 kg/ha SP20 (P1), 180 kg/ha SP20 (P2), dan 270 kg/ha SP20
(P3). Faktor kedua adalah 3 taraf dosis pupuk K yaitu 40 kg/ha KCl (K1), 80
kg/ha KCl (K2), dan 120 kg/ha KCl (K3). Variabel yang diamati meliputi Laju
Pertumbuhan Nisbi, Laju Asimilasi Bersih, Klorofil a dan b, jumlah daun trifoliat,
jumlah polong per tanaman, jumlah presentase polong hampa, bobot 100 biji,
bobot biji per tanaman, bobot biji per petak efektif dan indeks panen.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Pemupukan P dan K hanya berpengaruh
nyata terhadap sifat fisiologi tanaman kedelai yaitu pada variabel klorofil daun,
sedangkan pada laju pertumbuhan nisbi dan laju asimilasi bersih tidak
berpengaruh nyata. 2) Pemberian dosis pupuk P dan K berpengaruh nyata
terhadap hasil tanaman kedelai yaitu hasil jumlah polong tertinggi sebesar 54,23
buah, bobot 100 biji tertinggi sebesar 14,93 g, bobot biji per tanaman tertinggi
22,40 g, bobot biji per petak efektif 142,5 g, dan indeks panen. 3) Pemberian
pupuk P sangat ditentukan oleh dosis pupuk K dalam mempengaruhi sifat
fisiologi dan hasil tanaman. Pemberian pupuk SP20 270 kg/ha (P3) memberikan
kandungan klorofil tertinggi 2,51 mg/g bila diberi pupuk KCl 40 kg/ha (K1).
Pemberian pupuk SP20 270 kg/ha (P3) dan KCl 120 kg/ha (K3) memberikan hasil
tertinggi pada jumlah polong per tanaman, bobot biji pertanaman, dan indeks
panen.
|
Kembali
|