Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Serangan hama pelipat daun Chophalocrosis medinalis dan penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas pada berbagai varietas padi lokal dengan beberapa pola irigasi
Subjek : Hama penyakit ; rice, Pests, Irrigation water
Pengarang : ZUNIASARI, Eritmestika
Pembimbing : 1. Ir. Mujiono, M.S., 2. Ir. Tarjoko, M.S.
Prodi : ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Tahun : 2010
Call Number : 632.153 ZUN s
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Padi sawah dibudidayakan dengan menggunakan air irigasi, hal tersebut juga dilakukan untuk cara budidaya varietas padi lokal. Padi lokal memiliki berbagai keunggulan, yaitu adaptasi yang tinggi, mutu tanak yang baik, yaitu rasa enak dan tahan lama. Namun, varietas padi lokal mempunyai umur tanam yang panjang. Pengaturan pengairan dapat digunakan untuk memerpendek waktu panen. Pengaturan pengairan memiliki pengaruh terhadap perkembangan hama. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pola irigasi terhadap: 1) intensitas serangan hama pelipat daun, 2) intensitas serangan pengerek batang padi kuning, dan 3) jumah bulir per malai, bobot 1000 butir, dan produksi padi pada berbagai varietas padi lokal.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan yang split plot dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah pola irigasi, terdiri atas genangan penuh, genangan terputus setiap 4 hari, genangan terputus setiap 8 hari, dan genangan terputus setiap 12 hari. Sebagai anak petak adalah 12 varietas padi lokal, yaitu: Ase Andale, Brandi, Luwung, Dusel, Solo, Mayangsari, Ciherang, Ramces, Satelika, Banten, Basmati, Padi hitam. Variabel yang diamati meliputi intensitas serangan C. medialis dan S. incertulas, serta variabel agronomi. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut
menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan C. medinalis terendah, yaitu pada perlakuan genangan terputus setiap 12 hari sebesar 20,66%, dan pada varietas Padi Hitam sebesar 19,18%. Intensitas serangan S. incertulas terendah, yaitu pada perlakuan genangan terputus setiap 4 hari sebesar 5,92%, dan pada varietas Banten sebesar 5,75%. Jumlah gabah per malai padi pada perlakuan pola irigasi yang tertinggi terdapat pada genangan penuh yaitu 114,01 butir. Bobot 1000 butir yang tertinggi pada genangan penuh yaitu 24,07g. Rerata produksi per hektar yang tertinggi pada genangan terputus setiap 8 hari, yaitu 1,91 ton/ha. Jumlah gabah isi per malai tertinggi terdapat pada varietas Luwung, yaitu 141,57 butir, bobot 1000 butir pada perlakuan berbagai varietas yang tertinggi terdapat
pada varietas Brandi, yaitu 25,29g, produksi per hektar tertinggi yaitu pada varietas Mayangsari, sebesar 3,45 ton/ha. Varietas Mayangsari memberikan produksi tertinggi pada perlakuan kombinasi, yaitu 3,77 ton pada perlakuan genangan terputus setiap 4 hari, sedangkan varietas Ciherang menunjukkan hasil yang lebih rendah, 0,83 ton pada perlakuan genangan terputus setiap 8 hari.
Kembali