MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Seleksi genotip padi untuk toleransi terhadap cekaman suhu rendah pada fase perkecambahan
|
Subjek | : |
Pemuliaan tanaman ; padi, genotip
|
Pengarang | : |
SARI, Ady Ema Kartika
|
Pembimbing | : |
1. Dyah Susanti, SP, M.P.,
2. Agus Riyanto, SP, M.Si.
|
Prodi | : |
PEMULIAAN TANAMAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
631.530.273 SAR s
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Pertumbuhan dan hasil tanaman padi di dataran tinggi dibatasi oleh cekaman suhu rendah. Salah satu cara penanggulangan permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan program pemuliaan tanaman, yaitu perakitan varietas toleran suhu rendah. Penjaringan galur hasil persilangan merupakan tahap penting dalam program perakitan varietas toleran suhu rendah. Penapisan pada awal fase pertumbuhan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi seleksi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tanggap genotip padi terhadap cekaman suhu rendah pada fase perkecambahan dan (2) memperoleh genotip yang diharapkan dapat beradaptasi baik di dataran tinggi.
Penelitian terdiri dari 2 set percobaan. Percobaan pertama (fase perkecambahan) dilakukan di Laboratorium Pemuliaaan Tanaman dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Percobaan kedua (di lapang) dilakukan di Desa Sendang Sari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo (1000 m dpl, inceptisol). Rancangan di growth chamber menggunakan Augmented Design dengan 4 ulangan pada suhu 15oC dan kelembaban 80% selama 14 hari. Materi yang digunakan dalam penelitian di Growth Chamber adalah 102 genotip dan 4 varietas pembanding, yaitu Kahayan, Sarinah, Batang Piaman, dan Ciherang. Variabel pengamatan untuk percobaan di growth chamber adalah daya kecambah, laju kecambah, nilai perkecambahan, panjang redikel, panjang plumul, dan bobot kering kecambah. Rancangan pada percobaan di lapang menggunakan Augmented Design dengan 4 ulangan. Materi yang digunakan pada penelitian lapang adalah 130 genotip dan 2 varietas pembanding, yaitu Silugonggo dan Adil. Variabel percobaan di lapang adalah tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, persentase gabah isi, bobot 1000 biji dan bobot gabah per rumpun. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis Augmented Design. Bila setiap ulangan pada sidik ragam tidak berbeda nyata, maka diuji lanjut menggunakan analisis Least Significant Increase (LSI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) genotip yang memiliki nilai variabel pengamatan lebih tinggi dari varietas pembanding berpotensi memiliki toleransi terhadap cekaman suhu rendah, 2) Genotip yang berpotensi untuk dikembangkan di dataran tinggi adalah IR 77298-12-7-25-7, IR 77298-12-7-17-25, IR 73971-87-1-1-1-1-16, IR 77298-12-7-17-28, IR 77186-34-2-3-3-4, IR 77186-34-2-3-3-15, IR 78581-12-3-2-2-6, IR 77298-12-7-15-34, dan BP 1550-1G-21-1-26.
|
Kembali
|