MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Respons tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap pupuk kandang dan frekuensi pemberian pupuk organik cair
|
Subjek | : |
Pupuk organik, bayam merah
|
Pengarang | : |
HERLINHA, Merisa
|
Pembimbing | : |
1. Ir. G. H. Sumartono, MS.
2. Ir. Hj. Hartati, MS.
|
Prodi | : |
HORTIKULTURA
|
Tahun | : |
2008
|
Call Number | : |
631.813 HER r
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
Maaf, 1 eksemplar sedang dalam perbaikan
|
|
Abstrak :
Bayam merah merupakan jenis dari bayam cabut yang memiliki batang dan daun yang berwarna merah. Budidaya tanaman bayam merah masih jarang dilakukan, terutama secara organik. Budidaya tanaman secara organik mulai banyak digalakkan oleh para petani khususnya di Indonesia, hal ini karena tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kesehatan. Salah satu cara penerapan sistem pertanian organik adalah dengan penggunaan pupuk kandang dan pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui respon tanaman bayam merah terhadap pemberian pupuk kandang, mengetahui dosis pupuk kandang yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam, mengetahui respon tanaman bayam merah terhadap pemberian pupuk organik cair (POC), mengetahui frekuensi pemberian pupuk organik cair yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah, dan mengetahui interaksi antara pupuk kandang dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah.
Penelitian ini berupa percobaan di lahan percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor yang pertama adalah dosis pupuk kandang, yaitu K0 = tanpa pupuk kandang, K1 = 10 ton per hektar, K2 = 20 ton per hektar, K3 = 30 ton per hektar. Faktor yang kedua adalah pemberian frekuensi pupuk organik cair, yaitu F0 = tanpa pupuk organik cair, F1 = frekuensi 3 kali, F2 = frekuensi 2 kali. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 36 petak percobaan. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar sample, bobot segar per petak, bobot kering sample. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar sample, bobot segar per petak, bobot kering sample. Pemberian frekuensi pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar sample, bobot segar per petak, bobot kering sample. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang dan pemberian frekuensi pupuk organik cair.
|
Kembali
|