Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Respons pertumbuhan dan hasil seledri (apium graveolens L.) pada perlakuan jenis pupuk kandang dan kerapatan tanaman
Subjek : Pupuk hayati : Seledri, Pupuk kandang
Pengarang : NURHIDAYAH
Pembimbing : 1. Anisur Rosyad 2. Ahadiyat Yugi R.
Prodi : AGROTEKNOLOGI
Tahun : 2019
Call Number : 631.862 NUR r
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman yang digunakan untuk penyedap masakan di Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai penurun kadar kolesterol, mengobati tekanan darah tinggi dan penghilang rasa mual (Permadi, 2006). Pertumbuhan seledri juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti hama dan penyakit tanaman, unsur hara, serta kerapatan tanaman. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh perlakuan jenis pupuk kandang dan kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil seledri.
Penelitian dilaksanakan April sampai Juni 2018 di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Indonesia. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang, yaitu: pupuk kandang ayam (P1), pupuk kandang kambing (P2), dan pupuk kandang sapi (P3), dengan dosis 20 ton/ha. Faktor kedua adalah kerapatan tanaman, yaitu: 20 tanaman (K1), 25 tanaman (K2), 30 tanaman (K3) per m2.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa aplikasi jenis pupuk kandang menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap semua perlakuan yang diamati pada karakter pertumbuhan dan hasil seledri. Hal ini diduga karena ketersediaan unsur hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi atau mineralisasi dari bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk kandang sehingga belum tersedia untuk seledri.
Perlakuan kerapatan 30 tanaman memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan kerapatan 20 dan 25 tanaman per m2. Hal ini diduga karena semakin besar jumlah populasi yang tumbuh dalam lingkungan yang sama juga menyebabkan adanya persaingan dalam mendapatkan air, nutrisi dan intensitas sinar matahari. Adanya persaingan menyebabkan jumlah daun semakin banyak namun jumlah anakan sedikit. Jumlah daun seledri dari kerapatan 20, 25 dan 30 tanaman per m2 adalah sebagai berikut 18,71; 21,62 dan 28,04 helai, sedangkan jumlah anakan sebesar 2,87; 3,53 dan 3,44 helai. Hasil analisis kandungan khlorofil a menunjukkan bahwa kerapatan 30 tanaman per m2 memiliki kandungan khlorofil tertinggi, yaitu sebesar 0,0216 mg/g.
Aplikasi pupuk kandang belum mampu meningkatkan karakter pertumbuhan dan hasil seledri, namun secara umum aplikasi pupuk kandang ayam relatif mampu memberikan hasil tinggi pada karakter pertumbuhan dan hasil seledri. Aplikasi pupuk kandang kambing dan kerapatan tanaman mampu meningkatkan kadar khlorofil a.
Kembali