MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Respon petani terhadap pengembangan ubikayu sebagai bahan bakar nabati di Kec. Karanglewas Kab. Banyumas
|
Subjek | : |
|
Pengarang | : |
SARI, Dian Kumala
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Teguh Djuharyanto, M.P.,
2. Ir. Sri Widarni, M.Si.
|
Prodi | : |
SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
|
Tahun | : |
2008
|
Call Number | : |
301.243 SAR r
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Referensi
|
|
Abstrak :
Produksi minyak nasional Indonesia saat ini mengalami penurunan
disebabkan menurunnya cadangan minyak pada sumur-sumur berproduksi,
sehingga dibutuhkan cadangan baru berupa pemanfaatan bahan bakar nabati
sebagai alternatif pengganti BBM. Adapun salah satu sumber bahan bakar nabati
yang berpotensi untuk dikembangkan adalah bahan berpati berupa ubi kayu.
Tantangannya adalah bagaimana kehadiran sumber energi alternatif baru ini dapat
didukung oleh petani ubi kayu untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku.
Penerimaan suatu inovasi akan terjadi apabila didahului oleh perubahan ke arah
terbentuknya sikap positif. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran berupa respon
dalam bentuk sikap petani untuk menerima atau menolak inovasi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) respon petani terhadap
pengembangan ubi kayu sebagi bahan bakar nabati, (2) variabel yang menjadi
pembentuk dan penghambat respon petani, dan (3) hubungan antara karakteristik
petani (umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman berusahatani, dan
tanggungan keluarga) dengan respon petani.
Penelitian ini dilakukan di Desa Karanggude Kulon, Desa Tamansari, dan
Desa Karang Kemiri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pada bulan
Desember 2007 sampai dengan Februari 2008 dengan menggunakan metode
survei. Pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan metode Stratified
Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan
reliabilitas, skala Likert, metode Successive Interval, korelasi Rank Spearman dan
uji Z.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani adalah setuju (positif)
terhadap pengembangan ubi kayu sebagai bahan bakar nabati. Adapun
keseluruhan variabel merupakan variabel pembentuk respon yang meliputi
kemudahan petani dalam mendapatkan informasi, modal, pupuk, bibit, keyakinan
petani bahwa inovasi dapat meningkatkan pendapatan, keyakinan petani akan
tersedianya jaminan harga, kesadaran petani dalam mengikuti program
intensifikasi, kesediaan petani untuk menerapkan inovasi, dan kesadaran petani
tentang pentingnya dukungan kelembagaan. Hubungan respon petani dengan
umur dan luas lahan adalah erat tapi berkebalikan (menurun), sedangkan
hubungan respon petani dengan tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, dan
tanggungan keluarga adalah erat dan positif (meningkat).
|
Kembali
|