MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Respon pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo pada pemberian ekstrak jenis dosis bahan organik
|
Subjek | : |
Pupuk ; organik, padi gogo, fertilizer
|
Pengarang | : |
FERRAWATI, Kartika
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. H. Achmad Iqbal, M.Si.,
2. Ir. Hj. Kartini, MS.
|
Prodi | : |
AGRONOMI
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
631.862 FEB r
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Padi gogo memiliki potensi sebagai penyumbang produksi beras nasional,
namun produktivitasnya belum setinggi produktivitas padi sawah. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitas padi gogo, antara lain dengan
penambahan bahan organik ke dalam tanah. Bahan organik berupa pupuk kandang
kotoran ayam dan jerami dapat dimanfaatkan sebagai tambahan unsur hara dalam
bentuk padat maupun cair (ekstrak). Penelitian ini menggunakan bahan organik
dalam bentuk cair (ekstrak). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh jenis ekstrak bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo
dan mengetahui pengaruh penambahan dosis ekstrak bahan organik terhadap
pertumbuhan dan hasil padi gogo.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor
yang dicoba yaitu dosis ekstrak jerami dan ekstrak pupuk kandang kotoran ayam
yaitu perlakuan tanpa pemberian ekstrak bahan organik (K), ekstrak pupuk
kandang kotoran ayam dosis 10 ml/ polibag/aplikasi (A1), ekstrak pupuk kandang
kotoran ayam dosis 20 ml/ polibag/aplikasi (A2), ekstrak jerami dosis 20 ml/
polibag/aplikasi (J1), dan ekstrak jerami dosis 40 ml/ polibag/aplikasi (J2).
Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang akar
terpanjang jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun, jumlah gabah
isi per malai, bobot gabah per malai, bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir,
indeks panen, bobot kering total tanaman, laju asimilasi bersih dan laju
pertumbuhan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji kontras
ortogonal dan jika terdapat keragaman di uji lanjut menggunakan uji beda nyata
terkecil (BNT) dengan tingkat kesalahan 5 persen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa pemberian ekstrak
bahan organik dibanding dengan perlakuan ekstrak bahan organik memberikan
pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman umur 28 hari setelah tanam (TT2),
bobot kering tanaman (BKT), bobot gabah per malai (BG/M) dan bobot kering
gabah per rumpun (BKG/R). Perbedaan jenis ekstrak bahan organik (ekstrak
pupuk kandang kotoran ayam dan ekstrak jerami) yang diberikan berpengaruh
nyata pada laju asimilasi bersih 55 hari setelah tanam (LAB 3), laju pertumbuhan
tanaman 55 hari setelah tanam (LPT 3) dan bobot 1000 butir gabah (B1000).
Peningkatan dosis ekstrak pupuk kandang kotoran ayam secara bertahap dari 10
ml/polibag menjadi 20 ml/polibag berpengaruh nyata pada laju asimilasi bersih 55
hari setelah tanam (LAB 3), laju pertumbuhan tanaman 45 hari setelah tanam
(LPT 2), bobot kering tanaman dan bobot 1000 butir gabah (B1000). Peningkatan
dosis ekstrak jerami secara bertahap dari 20 ml/polibag menjadi 40 ml/polibag
tidak berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan maupun komponen hasil.
Pemberian ekstrak pupuk kandang kotoran ayam 20 ml/polibag/aplikasi
menunjukkan hasil tertinggi pada laju asimilasi bersih 55 hst yaitu 0,0033, laju
pertumbuhan tanaman yaitu 0,71, bobot kering tanaman yaitu 14,46 g, bobot
gabah per malai yaitu 27,31 g, bobot 1.000 butir gabah yaitu 26,23 g dan bobot
gabah per rumpun yaitu 49,3 g.
|
Kembali
|