MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Nitrogen Melalui Fertigasi Kabut di Lahan Pasir Pantai
|
Subjek | : |
Sayuran rempah : Pertumbuhan bawang merah, pupuk, hasil tanam bawang merah
|
Pengarang | : |
KUSUMAH, Gelar Maulana Wanda
|
Pembimbing | : |
1. Saparso
2. Muhammad Rif’an
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2019
|
Call Number | : |
635.263 KUS r
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan untuk menambah cita rasa dan kenikmatan masakan. Selain sebagai bumbu masak, bawang merah dapat juga digunakan sebagai obat tradisional yang banyak bermanfaat untuk kesehatan. Bawang merah tergolong komoditi yang mempunyai nilai jual tinggi dipasaran. Daerah sentra produksi dan pengusahaan bawang merah perlu ditingkatkan mengingat permintaan konsumen dari waktu kewaktu terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan daya belinya. Mengingat kebutuhan terhadap bawang merah yang terus meningkat maka pengusahaanya memberikan prospek yang cerah. Pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan cara memanfaatkan lahan marginal, seperti lahan pasir pantai.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh sistem fertigasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, menentukan pengaruh pemberian konsentrasi pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dan menentukan pengaruh interaksi antara konsentrasi pupuk nitrogen dan sistem fertigasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai Juli 2019 di lahan pasir pantai Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini merupakan percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan 2 faktor dan 5 ulangan. Faktor pertama adalah sistem fertigasi yang terdiri dari manual (F1) dan fertigasi kabut (F2). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk nitrogen yang terdiri dari 1 g N/l (K1), 5 g N/l (K2), 10 g N/l (K3). Variabel yang diamati metiputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai/rumpun), luas daun (cm2), kehijauan daun (unit), panjang akar (cm), jumlah akar (helai/rumpun), bobot tanaman segar dan kerig (g/rumpun), bobot akar segar dan kering (g/rumpun), bobot daun segar dan kering (g/rumpun), jumlah umbi, bobot umbi segar dan kering (g/rumpun), diameter umbi (cm) dan hasil umbi segar (ton/ha).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fertigasi kabut dan cara manual (gembor) yang diberikan konsentrasi pupuk nitrogen sampai 10 g N/l menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang sama pada semua variabel pengamatan. Hasil umbi segar bawang merah pada perlakuan fertigasi kabut dan cara manual masing - masing sebesar 5,32 t/ha dan 6,20 t/ha. Aplikasi pemberian konsentrasi pupuk N sampai 10 g N/l memberikan pertumbuhan dan hasil yang sama pada semua variabel pengamatan. Hasil umbi segar bawang merah pada perlakuan konsentrasi pupuk 1 g N/l, 5 g N/l dan 10 g N/l masing - masing sebesar 5,87 t/ha, 5,58 t/ha dan 5,83 t/ha. Ada interakasi antara fertigasi dengan konsentrasi pupuk N terhadap bobot akar segar tanaman bawang merah, hasil tertinggi terdapat pada fertigasi kabut dengan konsentrasi pupuk N sebesar 5 g N/l yaitu sebesar 1,60 g/rumpun. Interaksi perlakuan fertigasi dengan konsentrasi pupuk N sampai 10 g N/l menghasilkan umbi segar sebesar 5,76 t/ha.
|
Kembali
|