Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Rekayasa daerah perakaran dengan cara pengolahan tanah secara alur dan penggunaan pupuk bokhasi untuk meningkatkan produksi umbi garut (Maranta arundinacea L.)
Subjek : Fertilizer : Soil - UMBI GARUT
Pengarang : HIMMAH, Nurul
Pembimbing : 1. Ir. Bambang Rudianto W., M.P., 2. Rosi Widarawati, S.P., M.P.
Prodi : AGRONOMI
Tahun : 2011
Call Number : 631.879 4 HIM r
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Tanaman garut mempunyai potensi sebagai substitusi tepung terigu. Penambahan luas penanaman garut akan meningkatkan hasil tanaman garut. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil umbi garut adalah dengan merekayasa lingkungan yang sesuai dengan habitat tanaman garut, yaitu nutrisi tanah dan kedalaman tanam. Penambahan nutrisi dalam tanah dapat dilakukan dengan pemupukan bokashi. Pupuk bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang dapat meningkatkan hasil umbi garut. Kedalaman tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan umbi garut. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan serta akses akar terhadap nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman garut. Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman garut terhadap pemberian pupuk bokashi, 2) mengetahui dosis pupuk bokashi optimal untuk meningkatkan produksi tanaman garut, 3) mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman garut terhadap kedalaman tanam; 4) mengetahui interaksi antara kedalaman tanam dan dosis pupuk bokashi pada tanaman garut.
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman di kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas, dengan jenis tanah inceptisol dan ketinggian tempat sekitar 110 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober 2010 sampai Maret 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor yang dicoba yaitu tingkat kedalaman tanam (kedalaman 20 cm, dan 30 cm) dan dosis pupuk bokashi (0%, 2%, dan 3% dari bobot tanah seluas petakan 12 m2) dengan empat blok. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, luas daun, Laju Asimilasi Bersih (LAB), Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT), bobot segar umbi, bobot kering umbi, volume umbi per tanaman, produksi per satuan luas dan kandungan pati. Analisis yang digunakan adalah uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf kesalahan 5 % serta uji regresi untuk menentukan dosis bokashi yang optimal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan bokashi dapat meningkatkan kandungan pati umbi garut, dengan nilai tertinggi pada dosis 3 persen sebesar 19,634 %,. Dosis pupuk bokashi yang terbaik untuk meningkatkan hasil adalah 3 persen, dengan indikator kandungan pati menjadi sebesar 19,634%. Kedalaman tanam 20 cm berpengaruh terhadap volume umbi per tanaman (0,195917 cm3), bobot segar umbi (190,716 g), dan produksi per satuan luas (3,9604 ton/ha), sedangkan kedalaman tanam 30 cm berpengaruh terhadap kandungan pati umbi garut yaitu 18,737%. Terdapat interaksi antara kedalaman tanam dengan pemupukan bokashi, yaitu pada variabel kandungan pati umbi garut dengan nilai tertinggi 19,898 persen pada pemupukan bokashi 3 persen dengan kedalaman 30 cm. Hasil menunjukkan kandungan pati masih meningkat secara linier hingga penambahan pupuk bokashi 3 %,.
Kembali