MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Rancang bangun alat pengeringan jamur tiram tipe rak dengan modifikasi pembagi udara panas dilengkapi sistem kontrol suhu dan kelembapan
|
Subjek | : |
Teknik pengeringan : Jamur - Alat pengering
|
Pengarang | : |
RAHARJDO, Budi
|
Pembimbing | : |
1. Rifah Ediati, S.TP., M.P.,
2. Arief Sudarmaji, S.T., M.T
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2012
|
Call Number | : |
660.474.9 RAH r
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Jamur tiram adalah produk pertanian yang dapat dipanen sepanjang tahun. Jamur tiram memiliki nilai ekonomis sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Setelah panen, pada jamur tiram masih terjadi perubahan fisiologis yang menyebabkan perubahan mutu yang meliputi pelayuan, pematangan, perubahan warna, pelunakan, penyusutan, perubahan tekstur dan aroma. Salah satu cara untuk memecahkan kendala penanganan hasil pertanian adalah pengeringan, sebab pengeringan merupakan proses yang mudah dan murah untuk diaplikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat pengering jamur tiram tipe rak dengan modifikasi pembagi udara panas dilengkapi sensor suhu dan kelembaban. Rancang bangun alat pengering secara keseluruhan dilakukan dalam tiga tahap yaitu perancangan alat, pembuatan alat dan pengujian alat. Pengujian alat meliputi uji fungsional, uji keandalan dan uji menggunakan beban. Parameter yang digunakan dalam pengujian antara lain suhu, debit udara, energi yang digunakan, kadar air bahan dan efisiensi alat.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) Struktural dan fungsional alat dapat beroperasi sesuai rancangan dengan dimensi utama alat panjang 133 cm, lebar 97 cm, dan tinggi 160 cm. 2) Pengujian keandalan selama 4 jam pada suhu 40°C diperoleh debit aliran udara pada inlet saat blower hidup adalah 0,0270 m³/s dan saat mati adalah 0,0095 m³/s. debit aliran udara pada outlet saat blower hidup adalah 0,0810 m³/s dan saat mati adalah 0,0260 m³/s. Energi listrik yang digunakan sebesar 0,2237 kWh (805,2912 kJ) dan gas LPG yang digunakan selama pengujian sebanyak 0,5935 kg atau setara dengan 27.348,4800 kJ. 3) Pengujian alat dengan beban 10 kg jamur tiram selama 8½ jam dengan suhu 40°C diketahui laju pengeringan adalah 0,8340 kgH₂O/jam. Kadar air terendah jamur kering adalah 12,9% bb atau 14,81% bk, dengan warna kekuningan pada jamur tiram yang telah kering. Energi listrik yang digunakan selama proses pengeringan adalah 0,5933 kWh (2.135,9400 kJ), dan gas LPG yang digunakan sebanyak 2,2480 kg atau setara dengan 103.572 kJ. Total input energi yang digunakan pada proses pengeringan sebesar 105.707,9400 kJ dan kebutuhan energi total untuk proses pengeringan jamur tiram sebesar 2.648,9250 kJ. Diperoleh nilai efisiensi alat sebesar 2,5%.
|
Kembali
|