Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Prospek pengembangan usahatani bengkuang (Pachyrrhizus Erosus) di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen
Subjek : Management farming - usahatani ; bengkuang
Pengarang : SUPRAYOGI, Dany
Pembimbing : 1. Ir. Hj. Pudji Hastuti P., M.P., 2. Ir. Ari Purwaningsih, M.Si
Prodi : SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
Tahun : 2010
Call Number : 658.931 SUP p
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Bengkuang merupakan komoditas tanaman hortikultura yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena komoditaas ini mempunyai banyak manfaat. Bengkuang dapat dijadikan sebagai buah segar dan obat untuk berbagai macam penyakit, selain itu juga sebagai bahan baku industri seperti kosmetik dan pengolahan makanan. Kecamatan Prembun merupakan sentra produksi
bengkuang, sebagian besar masyarakatnya berusahatani bengkuang. Petani dalam berusahatani bertujuan untuk memperoleh keuntungan, oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan finansial dan mengetahui prospek usahataninya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk: menghitung biaya dan pendapatan usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun, mengetahui kelayakan finansial usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun, dan mengetahui prospek usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun untuk dikembangkan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Pesuningan, Sidogede, Sembir, dan Mulyosari kcamatan Prembun Kabupaten Kebumen pada bulan Maret 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Sasaran penelitian adalah petani pemilik penggarap yang melakukan usahatani bengkuang pada bulan Mei sampai Agustus 2009. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan teknik
wawancara dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan; analisis finansial; dan analisis trend.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya usahatani bengkuang adalah Rp13.023.465,40 per hektar dan pendapatan usahatani bengkuang sebesar Rp23.424.817,43 per hektar . Nilai R/C rasio sebesar 2,79 dan nilai BEP(Q) adalah 318,2 kg dan BEP(Rp) adalah Rp292.200,13 per ha. Hal ini menunjukkan usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun layak untuk dikembangkan. Usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun tidak mempunyai prospek yang baik apabila dilihat dari peramalan poduksi bengkuang pada kurun waktu enam musim panen ke depan karena produksinya mengalami penurunan.
Kembali