Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Produksi delapan galur murni padi hasil persilangan padi toleran Fe dan daya hasil tinggi pada empat taraf pupuk P
Subjek : Teknik budidaya ; Field crop, padi, pupuk
Pengarang : TAUFIQ, Teguh
Pembimbing : 1. Ir. H. Purwito , MS., 2. Ir. Hj. Riastri Sri Utari, MS.
Prodi : AGRONOMI
Tahun : 2010
Call Number : 633.180.3 TAU p
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Padi merupakan komoditi strategis, karena produksinya berupa beras sebagai bahan makanan pokok bagi bangsa Indonesia. Kebutuhan beras terus meningkat, namun disisi lain terjadi penyusutan lahan sawah. Saat ini banyak lahan subur yang beralih fungsi menjadi pemukiman dan sebagainya sehingga menyebabkan pengalihan pengembangan budidaya tanaman padi ke lahan marjinal. Lahan marjinal bisa menjadi alternatif baru untuk mendapatkan hasil yang baik akan tetapi harapan ini sulit dicapai karena banyaknya kendala yang harus dihadapi. Salah satu kendala yang ada di lahan marjinal adalah kandungan Fe yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan keracunan bagi tanaman yang tergolong peka terhadap keracunan besi. Rendahnya produksi padi pada lahan yang kandungan Fe tinggi dapat diatasi dengan berbagai upaya yaitu penggunaan varietas unggul dan pemupukan.
Laboratorium Agronomi bekerjasama dengan Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Unsoed, telah melakukan program perbaikan varietas melalui persilangan antara varietas toleran Fe dan berdaya hasil tinggi. Varietas yang toleran Fe adalah Kapuas, Sambas dan Pucuk, sedangkan varietas yang berdaya hasil tinggi adalah Memberamo, Cisadane dan Fatmawati. Telah dilakukan persilangan untuk pembentukan galur toleran besi yaitu antara Cisadane/Kapuas, Cisadane/Pucuk, Cisadane/Sambas, Fatmawati/Kapuas, Fatmawati/Pucuk, Fatmawati/Sambas, Memberamo/Kapuas, Memberamo/Pucuk dan Memberamo/Sambas. Galur-galur padi yang dihasilkan dari penelitian keturunan kelima (F5) tersebut, diambil untuk digunakan pada penelitian ini. Upaya meningkatkan potensi hasil varietas padi selain penggunaan varietas unggul, juga perlu dilakukan pemupukan dan salah satunya adalah pupuk phosphat (P). Pupuk P ini dianjurkan karena dianggap bisa mengatasi kandungan Fe yang tergolong tinggi pada tanah-tanah marjinal selain dengan cara perbaikan saluran drainase, pemberian kapur, pupuk K (KCl atau abu sekam). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan antara produksi tiap galur padi dengan varietas padi sawah IR64 ; (2) mengetahui perbedaan pemanfaatan pupuk P dari tiap galur padi dan varietas IR64 yang digunakan sebagai pembanding dan mengetahui dosis optimal pada tiap galur padi dan varietas IR64 yang digunakan sebagai pembanding dan (3) mengetahui adanya interaksi antara delapan galur padi yang dicoba dan pemupukan P.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Tambaksogra Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat ± 140 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang digunakan yaitu Latosol. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih empat bulan dan dilaksanakan mulai bulan Mei 2009. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor yang dicoba yaitu dosis pemupukan P dan delapan galur padi hasil persilangan toleran Fe dengan daya hasil tinggi serta varietas padi IR-64 sebagai pembanding. Pemupukan P terdiri atas empat taraf yaitu 0 kg P2O5 per ha (P0), 50 kg P2O5 per ha (P1), 100 kg P2O5 per ha (P2) dan 150 kg P2O5 per ha 10 (P3). Delapan galur padi hasil persilangan toleran Fe dan daya hasil tinggi serta varietas pembanding yaitu (G1) FS. 32.8.1. (Fatmawati x Sambas), (G2) PM. 11.3. (Pucuk x Memberamo), (G3) FK. 18.4. (Fatmawati x Kapuas), (G4) CK. 21.7. (Cisadane x Kapuas), (G5) MK. 24.3 (Memberamo x Kapuas), (G6) CP. 27.2. (Cisadane x Pucuk), (G7) SM. 37.1. (Sambas x Memberamo), (G8) SF. 32.3 (Sambas x Fatmawati) dan varietas 1R64. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, bobot kering tajuk per rumpun, jumlah anakan per rumpun, jumlah malai per rumpun, persentase anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah per rumpun, persentase gabah isi per rumpun, bobot kering gabah per rumpun, bobot 1000 butir gabah, indeks panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kering gabah delapan galur padi hasil persilangan padi toleran Fe tinggi dan daya hasil tinggi lebih baik dibandingkan varietas IR64. Galur padi G1, G6 dan G8 merupakan galur padi yang memiliki karakteristik produksi yang tinggi dibandingkan varietas IR64 dan galur padi lainnya. Bobot kering gabah galur padi G1, G6 dan G8 adalah 33,535 gram; 31,087 gram dan 31,480 gram, sedangkan varietas IR64 adalah sebesar 17,063 gram. Galur padi yang memiliki bobot kering gabah terendah adalah G2 dan G5 sebesar 21,725 gram dan 21,465 gram. Pemupukan P tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap beberapa komponen pertumbuhan dan hasil bahkan cenderung menurunkan panjang malai dan indeks panen delapan galur. Pemupukan P memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan tinggi tanaman dan bobot kering tajuk. Tidak diperoleh dosis optimal bagi delapan galur padi hasil persilangan padi toleran Fe dan daya hasil tinggi. Hanya pada indeks panen, delapan galur padi yang dicoba tergantung pemupukan P. Pada galur padi G4 dan G7 yang diberi pupuk P sebesar 50 kg P2O5 per ha mampu meningkatkan indeks panen yaitu sebesar 0,56840 dan 0,51640 , namun penambahan dosis pupuk P hingga 100 kg P2O5 per ha menurunkan indeks panen menjadi 0,50197 dan 0,44650.
Kembali