MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Eksplorasi nematoda entomopatogen sebagai agensia hayati untuk pengendalian hama di Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Pengedalian hama : Nematoda - AGENSIA HAYATI
|
Pengarang | : |
AL-HUSNA, A.M.I.Ibnu Sani
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Agus Suyanto, S.U., D.Tech. Sc.,
2. Ir. Endang Warih Minarni, MP.
|
Prodi | : |
ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
|
Tahun | : |
2011
|
Call Number | : |
632.96 ALH e
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Sektor pertanian merupakan sektor penting di Kabupaten Banyumas yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian ini memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyumas. Komoditas pertanian dianggap mempunyai nilai jual dan dapat dibudidayakan, volume produksi tinggi dan dapat diperkirakan nilai keuntungan produksinya. Produksi komoditas tersebut selalu menghadapi kendala. Salah satu kendala tersebut adalah serangan hama. Banyak cara yang dilakukan untuk mengendalikan serangan hama. Salah satu patogen yang digunakan untuk mengendalikan hama adalah nematoda entomopatogen (NEP).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi keberadaan nematoda entomopatogen di Kabupaten Banyumas, mengetahui genus nematoda entomopatogen yang ada di Kabupaten Banyumas dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan nematoda. Penelitian ini dilakukan di wilayah kabupaten Banyumas dan Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto selama 2 bulan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan September 2011. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pola pengambilan sampel secara acak di setiap kecamatan di Kabupaten Banyumas. Variabel yang diamati adalah genus nematoda yang ditemukan pada setiap lokasi sampel dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan NEP yang meliputi jenis tanah dan vegetasi di sekitar tempat pengambilan sampel.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 28 titik lokasi dari 81 titik lokasi survei yang berpotensi sebagai agensia hayati yaitu Desa Cirahab, Canduk, Parungkamal (Kecamatan Lumbir), Desa Wangon (Kecamatan Banteran), Desa Kebokura (Kecamatan Sumpiuh), Desa Kamulyan (Kecamatan Tambak), Desa Sokawera, Klinting (Kecamatan Somagede), Desa Kaliori (Kecamatan Kalibagor), Desa Notog, Pegalongan, Patikraja (Kecamatan Patikraja), Desa Cilongok, Langgongsari, Cikidang (Kecamatan Cilongok), Desa Jipang dan Pasir Wetan (Kecamatan Karanglewas), Desa Kedungbanteng (Kecamatan Kedungbanteng), Desa Rempoah dan Pamijen (Kecamatan Baturaden), Desa Karanggintung dan Banjarsari Kulon (Kecamatan Sumbang), Desa Karangsoka (Kecamatan Kembaran), Kelurahan Karangklesem dan Karangpucung (Kecamatan Purwokerto Selatan), Kelurahan Mersi (Kecamatan Purwokerto Timur), dan Kelurahan Grendeng dan Pabuwaran (Kecamatan Purwokerto Utara). Daerah yang tidak ditemukan nematoda entomopatogen adalah kecamatan Jatilawang, Rawalo, Kebasen, Kemranjen, Banyumas, Purwojati, Ajibarang, Gumelar, Sokaraja, dan Purwokerto Barat. Genus NEP yang ditemukan adalah genus Steinernema dan Heterorhabditis. Jenis tanah dan kondisi vegetasi sangat mempengaruhi keberadaan NEP ini.
|
Kembali
|