Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Efisiensi penggunaan hara P dan pertumbuhan entres mutan 3 varietas tanaman jeruk
Subjek : Unsur hara : Jeruk, Hara P, Fosfor
Pengarang : UTOMO, Dena Setyo
Pembimbing : 1. Agus Sarjito 2. Noor Farid
Prodi : AGROTEKNOLOGI
Tahun : 2019
Call Number : 631.416.2 UTO e
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Potensi jeruk lokal Indonesia sangat tinggi untuk dikembangkan menjadi jeruk konsumsi segar dengan kualitas tinggi. Salah satu penyebab rendahnya produksi dan mutu buah jeruk ialah tindakan pemupukan yang belum memperhatikan tingkat ketersediaan hara dalam jaringan tanaman. Ketersediaan unsur hara di dalam tanah merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan dan pertumbuhan jeruk. Unsur hara makro terpenting adalah unsur hara P atau fosfor. Salah satu usaha untuk mendapatkan genotipe jeruk unggul adalah melalui induksi mutasi yaitu dengan penyinaran Radiasi Sinar Gamma.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pertumbuhan tiga sambungan entres mutan jeruk yang hidup dari batang bawah Siam Pontianak, (2) mengetahui efisiensi penggunaan hara P dari tiga sambungan entres mutan jeruk, (3) mengetahui interaksi antara pemupukan dan varietas jeruk. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2018. Penelitian bertempat di Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Banyumas, Kebun Benih Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama dosis pupuk AB Mix yaitu P0 (0 ml / 20 l / pohon) dan P1 (120 ml / 20 l / pohon), faktor kedua varietas jeruk yaitu V1 (Tawangmangu), V2 (Siam Pontianak), dan V3 (Rimau Gerga Lebong).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutan varietas Siam Pontianak dan Rimau Gerga Lebong mampu bergabung dengan baik dibanding mutan varietas Tawangmangu. Pertumbuhan mutan Rimau Gerga Lebong juga lebih baik dibandingkan mutan Siam Pontianak dan Tawangmangu. Mutan Rimau Gerga Lebong lebih responsif terhadap pemupukan P dibandingkan Mutan Siam Pontianak. Kenyataan ini didukung pula oleh nilai kadar P daun, serapan hara P, dan nilai Efisiensi Penggunaan Fosfor. Interaksi terjadi hanya pada persentase keberhasilan sambungan. Kombinasi terbaik yaitu pada varietas Rimau Gerga Lebong dipupuk AB Mix dengan persentase keberhasilan 90%.
Kembali