MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Efektivitas kinerja pengelola program pengembangan usaha agribisnis perdesaan dalam meningkatkan pendapatan usahatani padi sawah
Kasus Gapoktan warga Tani Kabupaten Cianjur
|
Subjek | : |
Usahatani, Agribisnis, Padi, Cianjur
|
Pengarang | : |
SUTRISNO
|
Pembimbing | : |
Dr.Ir. Kusmantoro Edy S.,MS.
Dr.Ir. Suyono, MS
|
Prodi | : |
AGRONOMI PASCASARJANA UNSOED
|
Tahun | : |
2013
|
Call Number | : |
658.931 SUT e
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Tesis
|
|
Abstrak :
Permasalaha mendasar yang dihadapi darlm pengembangan sektor pertanian saat ini adalah a) terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan, pasar, teknologi, b) tingginya suku bunga usaha tani, c) masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani serta d) masih rendahnya nilai tukar petani. terbatasnya sumberdaya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan, kecilnya luas kepemilikan lahan ditingkat perdesaan, menyebabkan rendahnva tingkat pendapatan petani dari sektor pertanian. Beberapa permasalahan tersebut menyebabkan semakin meningkatnya angka pengangguran serta kemiskinan di wilayah perdesaan.
Program pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha sebesar Rp 100.000.000,00 bagi petani, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh gabungan kelompok tani (gapoktan).
Penelitian bertujuan untuk I ) menganalisis efektivitas kinerja gapoktan pengelola program PUAP, 2) menganalisis efektivitas kinerja penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani dalam pendampingan program PUAP, 3) menganalisis tingkat pendapatan rata-rata usahatani padi sawah sebelum dan setelah memperoleh program PUAP.
Penelitian dilaksanakan pada gapoktan Warga Tani di Desa Jati Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, bulan Juli sampai Oktober 2012. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 98 petani responden. Metode analisis data variabel efektivitas kinerja gapoktan pengelola program PUAP, efektivitas kinerja penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani dalam pendampingan program PUAP menggunakan metode deskriptif. Analisis tingkat pendapatan rata-rata usahatani padi sawah sebelum dan setelah memperoleh program PUAP menggunakan analisis gross margin dan uji perbandingan pendapatan sebelum dan setelah memperoleh program PUAP menggunakan uji t berpasangan satu sisi atas (paired t-test one tail upper).
Berdasarkan hasil penelitian; 1) efektivitas kinerja gapoktan pengelola program PUAP, termasuk dalam kategori Efektif (frikuensi responden sebanyak 84 orang atau 85,71%), 2) efektivitas kinerja penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani dalam pendampingan program PUAP, termasuk dalam kategori Efektif (frekuensi responden sebanyak 72 orang atau 73,47%), 3) hasil analisis tingkat pendapatan rata-rata (l ha) usahatani padi sawah sebelum dan setelah memperoleh program PUAP, diperoleh gross margin sebesar Rp 8.426.786,45 dan Rp 11.196.786,45. Artinya terdapat perbedaan pendapatan usahatani padi sawah sebelum dan setelah memperoleh program PUAP, (selisih sebesar Rp 2.770.000,00 per hektar, atau persentase peningkatan pendapatan usahatani padi sawah sebesar 32,87%.
Berdasarkan hasil uji perbandingan pendapatan rata-rata sebelum dan setelah memperoleh program PUAP menggunakan uji t berpasangan satu sisi atas (paired t-test one tail upper), diperoleh nilai p-value sebesar 0,0015. Hasil tersebut menunjukkan nilai p-volue < 0,05 (α-5%, sehingga Ho ditolak artinya pendapaan rata-rata setelah memperoleh program PUAP lebih tinggi (lebih baik) dibandingkan dengan pendapatan rata-rata usahatani padi sawah sebelum memperoleh program PUAP.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan; 1) secara keseluruhan kinerja gapoktan penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani dalam pengelolaan dan pendampingan serta fasilitasi program PUAP di gapoktan warga tani dapat dikategorikan efektif (sebesar 85,71% dan sebesar 73,47%), 2) tingkat pendapatan usahatani padi sawah setelah memperoleh program PUAP cenderung mengalami peningkatan sebesar 32,87%.
Berdasarkan implikasi penelitian dapat diberikan saran : a) keberhasilan kinerja pengurus gapoktan Warga Tani dalam pengelolaan dana bantuan program pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP), dapat dijadikan sebagai bahan
acuan bagi gapoktan-gapoktan lain di wilayah Kabupaten Cianjur, maupun di wilayah-wilayah lain, b) keberhasilan proses pendampingan dan fasilitasi oleh panyuluh pendamping serta penyelia mita tani dalam pengelolaan dana bantuan program PUAP, dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penyuluh pendamping serta penyelia mitra tani di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
|
Kembali
|